108 | Perjuangankan Aku

9.2K 728 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731
____________

Walaupun vomment sedikit, tapi author nya lagi happy hari ini jadi tengah malem tiba-tiba pengen update lagi. Panjang pula macem 2 chap sekaligus😘

____________

"Abang pake baju!" Perintahnya saat setelah ia meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang tak tertutup sehelai benangpun tadi. "Nggak usah pegang-pegang Kana kalo masih telanjang!"

Heh?

Lupakah wanita itu badai apa yang menghantamnya tadi?

"Telanjang gini juga nyenengin Adek tadi," Celetuk Gatra sebelum pria itu benar-benar menutup tubuhnya. "Abang ke toilet dulu, Adek mau ikut?"

Kana menggeleng, "Nggak sudi," Tolaknya kembali pada mode kesalnya lagi.

Gatra terkekeh sembali menggeleng-gelengkan kepalanya. Semenyeramkan inikah suasana hati ibu hamil? Jelas, Gatra tidak memiliki pengalaman sebab inilah kehamilan pertama istrinya.

"Yaudah yaudah, Adek tunggulah sini dulu," Ucap Gatra yang benar saja langsung keluar dari kamar tersebut.

Namun, tak berselang lama dari kepergian suaminya ke toilet, Kana merasa tidak nyaman berada di kamar ini sendirian. Kesan menyeramkan kental sekali di sini. Apalagi kamar terletak di posisi paling ujung rumah.

"Loh?" Gatra mengernyit saat membuka pintu ada istrinya di sana. "Katanya nggak mau ikut."

"Kana mau ke toilet juga," Ucapnya pada Gatra tak mau kalah.

Gatra mengangguk mempersilakan istrinya menggunakan kamar kecil yang terletak di sebelah dapur itu.

"Abang," Panggil Kana pelan yang membuat langkah Gatra terhenti. "Tungguin Kana."

Pria itu menaikkan satu alisnya, "Adek minta yang baik, baru Abang tunggu," Godanya pada Kana. Sebab gaya bicara wanita itu berubah menjadi ketus setelah kekecewaan menerpanya.

"Ck!" Decak Kana. "Abang... tungguin Kana sebentar ya."

"Gitu 'kan makin cantik Adek," Tambahnya pada Kana yang jelas membencinya setengah mati.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang