120 | Sisi Biadab Manusia

4.8K 504 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Versi karyakarsa dan pdf full gambar 🥰)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Versi karyakarsa dan pdf full gambar 🥰)

_______________

bismillah, chapter ini hampir 2 chap sekaligus jd aku minta vomment nya ya, vomment itu GRATIS! kalo rame kaya kmrn alhamdulillah om gatra peringkat #1 di newadult jadi ayo ramaikan biar orang lain yg blm ketemu karyaku bisa baca juga🥹

inget, yg masuk lapak orang diem2 itu cuma MALING. Tamu beradab pasti ngetuk pintu

_________________

Abang, kalau Abang baca ini, berati Abang udah terjun langsung ya?

Jujur, Kana masih kecewa dan marah sama perbuatan Abang. Tapi, Abang selalu bisa bikin Kana semakin sayang. Abang selalu berhasil bikin Kana lupa dengan semua perasaan negatif yang Kana, semuanya hilang seketika.

Bagaimanapun kecewanya Kana, nyatanya Abang punya tempat tersendiri di hati ini. Ibarat bunga yang mekar setelah disiram, Abang selalu rutin nyiram bunga indah yang hampir layu di hati Kana. Dan sekarang, Abang dapatin bunga itu semakin subur. Selayaknya bunga, perasaan Kana buat Kana pun demikian.

Salahkah, bang? Salahkah kalau Kana membangun keluarga kecil dengan orang yang menghancurkan keluarga Kana sendiri?

Bayi yang ada di kandungan Kana ini jadi saksi. Saksi kalau setiap detik menjelang keberangkatan Ayahnya, Kana nggak pernah bisa tidur lelap. Kana butuh Abang. Bukan hanya Kana, kami butuh Abang. Sekeras apapun Kana menolak Abang, sekeras apapun Kana berusaha benci Abang, di surat ini Kana terus terang kalau Kana masih mencintai seorang Gatra Jenggala.

Maaf, Abang. Maaf kalo Kana justru semakin sayang. Maaf, Kana cuma bisa menyampaikan perasaan Kana di surat yang Kana titip ke anggota Abang.

Kami tunggu Abang pulang selamat, tanpa kurang satu apapun.

Dari istri Abang yang tengil dan mesum (ledekan Abang ke kana)

—Kanalura & baby

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang