Sebelum idul adha ayo hempas lemak dulu biar bs puas2in nyateee, beli di shopee mowteaslim atau wa ya
_________
Vommentnya ya say hehe ini aku panjangin loh dan aku sempetin update walaupun nelat
Btw terimakasih banyakk buat doa dan wishnya, 22 juni yang ke 22 kalinya semoga aku bisa jadi manusia yg lebih baik lagi dan bisa semakin menghibur kalian dgn karya2ku, sertaa doa doa baik kamu inshaallah kembali ke yang mendoakan🥰
_________
Penampilan gadis muda itu sudah tampak sangat anggun dengan seragam hijau muda yang ia kenakan saat ini. Ditambah kakinya dibuat sedikit lebih tinggi karena sepatu pantofel hitam yang memang wajib untuk dikenakan.
Hatinya lagi-lagi memanas melihat pantulan dirinya di cermin. Dulu, seragam seperti ini sering kali dikenakan oleh mediang Hapsari. Entah berapa banyak pertemuan-pertemuan yang Ibunya itu hadiri, yang Kana tahu, Ibunya adalah pengurus inti.
Mengingat jabatan penting sang Ayah, tentu saja berdampak pada kegiatan Ibunya yang ikut sibuk. Berbeda dengan Kana setelah ia resmi menjadi bagian dari persatuan ini. Kana memilih untuk tidak menjadi bagian dari pengurus inti, serta mengingat jabatan suaminya juga berbeda dengan sang Ayah.
Tanpa Kana sadari, matanya berhasil dibuat berair. Membayangkan pantulan di depan cermin ialah Hapsari yang kembali untuk menemuinya lagi membuat Kana merasakan rindu yang semakin dalam.
"Kana mirip Ibu kalo pake baju ini," Gumam Kana sembari menatap matanya sendiri di cermin. Ia sudah memoles wajahnya dengan sedikit kosmetik, tak elok bila ia kembali menangis.
Perhatiannya teralihkan ketika suara pintu kamar mandi terbuka, disusul Gatra yang keluar dengan seragam PDU nya. Tentu, suaminya itu selalu terlihat gagah dengan atau tanpa seragam.
"Wih," Gumam Gatra kala melihat istrinya dengan seragam hijau muda itu. Kana tampak cantik dan lebih terlihat dewasa. "Saya udah bilang belum kalo kamu cocok pake itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...