74A | Muhasabah Cinta

15.2K 2.3K 118
                                    

BERLAKU BESOK SAMPAI LUSA! JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERLAKU BESOK SAMPAI LUSA! JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!
___________

Playlist ~ Muhasabah Cinta "Tuhan, kuatkan aku, lindungiku dari putus asa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Playlist ~ Muhasabah Cinta
"Tuhan, kuatkan aku, lindungiku dari putus asa."

___________

Aku doain yang ngevote komen Ibu nya sehat selalu.
____________

Gadis muda dengan mukena melekat di tubuhnya itu bercermin menatap bekas merah yang masih dapat terlihat di pipinya. Jemari lentik itu bergerak mengusap wajah rapuh yang malang miliknya.

Tarikan napas terdengar sesaat setelah dirinya merenung. Kalau ditanya, apakah rasanya menyakitkan? Tentu, sakit sekali. Namun, sakit yang Kana rasakan saat ini, ia harap bisa menjadi penawar dari setiap dosa yang pernah ia lakukan.

Hanya itu satu-satunya harapan Kana untuk tetap tegar dan ikhlas menjalani kehidupannya kini. Ia telah mengadukan dan bercerita tentang segalanya pada Tuhannya. Hatinya merasa menemukan ketenangan setelah sujud panjang tadi.

Kana tahu kapasitas dirinya tidak sekuat itu, namun entah rahasia apa yang akan Allah berikan padanya nanti hingga harus melalui rintangan seberat ini. Maka dari itu, Kana pasrahkan segala sesuatu pada Tuhan semesta alam.

"Hidup Kana dulu enak, apa-apa ada Ayah, ada Ibu," Gumamnya menatap pantulan dirinya di depan cermin, "Mungkin Kana lupa bersyukur. Kalo udah begini baru inget nikmat Allah."

Lagi, helaan napasnya kembali terdengar. Ingin rasanya ia menangis, tetapi sakit hatinya bahkan sempat membuatnya tak sadarkan diri di tempat. Rasanya air mata itu sudah  kering tak bersisa.

Dan, satu yang Kana dapat pastikan, ia tak mau menunjukkan kerapuhan itu di depan suaminya.

Gatra harus melihat sisi Kana yang baik-baik saja. Sebab Gatra melakukan semua ini juga demi dirinya. Ia tak ingin semakin membebankan imam rumah tangganya itu untuk kesekian kalinya.

Suara dering ponsel membuat lamunannya buyar seketika. Buru-buru Kana mengecek ponsel miliknya dan menemukan nama suaminya terpampang di sana.

"Assalamu'alaikum, kenapa, Om?" Tanyanya saat Gatra melakukan panggilan video dengannya. Aneh sekali.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang