57 | Unjuk Rasa

19.1K 2.8K 211
                                    

TESTIMONI TIME NO SKIP!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TESTIMONI TIME NO SKIP!

TESTIMONI TIME NO SKIP!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wah Mashaallah seneng banget dapet testi dari kak Putri 😁 izin share ya kakk! Yuk yang mau nyusul bisa langsung ke ig atau shopee @mowteaslim! wa juga ada banyak promo loh 0896032104731

_____________

Vote sebelum baca!! Komen setelahnya! Part ini 1½ dari biasanya, vote sampe 1.8k baru next, deal?

Happy reading!
_____________

Gadis dengan kemeja pastel dipadu celana bahan yang nyaman dipakai itu mengikatkan potongan kain hitam di keningnya. Diambilnya kacamata yang berwarna hitam juga dan langsung dipakainya. Sepertinya sudah cukup tampak sangar untuk berkoar di jalan.

Tak berapa lama ia menoleh pada cermin. Bercermin untuk memastikan sudah rapi atau belum.

Tunggu, sepertinya ada sesuatu yang tertinggal. Ia tidak bisa melaksanakan unjuk rasa tanpa benda penting itu.

"Om!" Panggil Kana sembari berjalan cepat dan menoleh ke bawah karena posisi Gatra sama-sama sedang bersiap di lantai satu. "Om tau almet aku nggak? Waktu itu dicuci abis aku ospek."

Ah, hampir Kana lupa. Pekerjaan mencuci baju dilakukan oleh suaminya itu. Biasanya baju yang kering akan langsung dilipat tanpa disetrika. Ia hanya akan menyetrika ketika akan mengenakannya.

Gatra yang tak suka berteriak-teriak di rumah berjalan menghampiri istrinya dan mendongak. Membuat jakunnya semakin terlihat tajam di leher jenjang itu. "Di lemari nggak ada?" Tanyanya memastikan. "Kebawa temen-temenmu tadi kali."

Kana menggeleng, "Nggak ada, Om." Jawabnya. "Apa nyelip di lemari Om Gatra?"

Bisa jadi. Mungkin saja saat itu Gatra sedang tidak fokus dan mengira pakaian tersebut ialah miliknya sehingga langsung memasukkannya ke dalam almari kamarnya sendiri.

"Coba cari," Ucap Gatra.

Kana mendengus, jujur ia malas sekali mengobrak-abrik lemari lagi. Terlebih ini sudah mepet waktu janjian para mahasiswa bertemu di titik awal. Kalau dirinya terlambat pasti akan menjadi perkara baru lagi.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang