[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!]
"Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak.
"Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makasih banyak kakk testinya🤗💕 YUK SERBU 8.8 sekarang! Kepoin promo di shopee! 💕Shopee/ig = mowteaslim 💕Whatsapp = 0896032104731
___________
Playlist ⏯️ Yang Tlah Merelakanmu (Seventeen) "Tuhan, jagalah jiwa dan raganya. Hidup matiku hanya untuknya."
_____________
"Bismillahirrahmanirrahim," Pejaman mata itu menyiratkan bahwa Gatra telah memasrahkan segala hidupnya pada sang kuasa. Tak ada daya dan kekuatan yang ia miliki selain diberikan oleh Pemiliknya. "Operasi ini kita mulai."
Seluruh prajurit tangguh yang sudah matang dipersiapkan menghadapi operasi ini tampak siap. Kegetiran tak tampak di raut wajah yang sudah diberi cat loreng.
(*kalau versi karyakarsa/pdf ada gambar2 nya ya)
"Aku akan umpankan diriku setelah kalian masuk titik target," Ucap Gatra dengan rahangnya yang mengeras. "Kalau kalian terlambat sekian detik saja, maka risiko pulang nama, aku yang ambil."
"Siap tidak!" Ucapan lantang dari prajurit itu terdengar. Tak ada prajurit yang mengorbankan pimpinannya bukan?
Gatra melirik kembali petanya dan menunjuk sayap barat. "Aku ulangi, di sini banyak sekali binatang buas, bahkan satwa yang dilindungi," Tegasnya. "Tugas kalian melemahkan mereka, bukan membunuh."
