"Kana," Panggil suara berat milik sang ayah yang menyambut putrinya lengkap dengan seragam sekolah putih dongker itu. "Ayah pulang!"
Tentu saja, tanpa membuang waktu, gadis bernama Kana itu langsung memeluk tubuh kekar milik ayahnya. "Aku takut Ayah kenapa-napa." Tuturnya dengan nada sedih.
Tak bisa ia pungkiri, ia khawatir saat setahun lalu ayahnya pamit untuk panggilan tugas. Setiap hari rasanya hanya Sadiman alias ayahnya lah yang ia pikirkan.
"Ibu mana, Yah?" Tanyanya, matanya celingak-celinguk ke dalam mencari keberadaan sang Ibu.
Sadiman terkekeh mendengar pertanyaan putrinya itu, "Ibu ke tukang sayur, mau siapin lauk banyak buat kita."
"Kita?" Alisnya terangkat satu, ia bingung. Hanya ada tiga orang di sini, mengapa sang ibu harus masak besar?
Sadiman mengangguk, "Oh iya Ayah mau kenalin dulu," Ia memanggil seorang pria muda lengkap dengan seragam lorengnya yang segera menghadap pada Ayahnya itu.
"Kana," Panggil Sadiman, "Ini Om Gatra, ajudan Ayah. Masih muda kok, Kana nggak usah takut. Sekarang dia bakal tinggal sama kita buat jagain Ayah."
Kepala Kana mendongak, menatap tingginya tubuh sang ajudan itu. Sebelum ia menangguk kaku, begitu pula dengan Gatra, tak ada senyum untuk gadis itu sama sekali. Ia hanya membusungkan tubuhnya dengan kaku.
"Gatra Jenggala," Ucapnya sembari mengulurkan tangannya pada Kana sembari membaca badge nama di seragam gadis itu, "Salam kenal, Kanalura Dara."
[ D A R A A J U D A N ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...