90B | Landasan Perasaan

10.5K 1.1K 71
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dari pembaca setiaku di wattpad, terima kasih🫶🏻 btw aku mau ngucapin terima kasih ke temen2 wattpad semua udah nemenin dari aku maba sampe aku wisuda🥹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dari pembaca setiaku di wattpad, terima kasih🫶🏻 btw aku mau ngucapin terima kasih ke temen2 wattpad semua udah nemenin dari aku maba sampe aku wisuda🥹

Minta doanya ya semoga aku lekas dapat pekerjaan yang sesuai bidangku xixi🥰

Minta doanya ya semoga aku lekas dapat pekerjaan yang sesuai bidangku xixi🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________

Karena minggu lalu aku libur, minggu ini aku kasih bonus PANJANG! Hampir 2 chapter.

______________

"Widih," Kana tampak antusias saat matanya menangkap mobil berplat khusus angkatan darat yang terparkir rapi di depan pelataran rumahnya. "Motor aja harusnya, Om, biar bisa nempel-nempel."

Gatra turun dari mobil yang ia bawa tadi dan menguncinya. Di tubuhnya masih melekat seragam yang membuatnya tampak semakin gagah. Heran, Kana ini dulu hidup serba berkecukupan dan cenderung enak. Hampir tidak pernah dirinya dibiarkan kehujanan ataupun kepanasan.

Saat bersama Gatra, justru Kana sebaliknya. Entah berapa kali mereka membelah jalanan yang diguyur hujan deras dengan mantel hujan. Entah berapa kali Kana mengenakan kaos kaki dan jaket serta kacamata hitam guna terlindungi dari sinar matahari.

Tapi semua itu tak membuatnya mengeluh. Justru ia memintanya lagi. Aneh memang.

"Ini buat jemput Mak nanti, tapi kalo kamu nyaman ya nggak papa pake ini," Tuturnya kembali memancing Kana apakah perempuan itu akan menerimanya.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang