Playlist ~ Dear Diary (Els Warouw)__________
"AKU DIKASIH HADIAH SAMA OM GATRA!!"
Pekikan itu berhasil membuat seisi kelas gempar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kanalura Dara Pratanegara. Sesaat setelah mengatakan itu, Kana langsung menciumi boneka beruang dari ajudan ayahnya itu.
Teman-temannya seketika mendatangi Kana dan penasaran dengan boneka yang diberikan oleh Gatra itu.
"Yaelah, Na, boneka begini mah di sheepo banyak." Celetuk Rayan yang berjalan kembali ke kursinya.
"Ih sirik si Rayan," Celetuk Kia, teman Kana juga. "Aku kalo dihadiahin beginian sama doi juga auto melayang. Kasian si Rayan nggak pernah dapet kejutan dari secret crushnya kali."
Kana tertawa terbahak meledek Rayan, sementara cowok itu berdecak kesal. "Ngapain iri, dibilang di sheepo banyak, ewwh."
"Maaf ya, Yan, kalo kamu iri, aku nggak minat ngasih hadiah bebebku ke kamu," Ledek Kana pada sahabatnya itu.
Selama kelas berlangsung, Kana terus memegangi boneka yang saat ini menjadi boneka kesayangannya itu. Selain pemberian dari Gatra, boneka ini juga berbulu lembut dan menggemaskan.
"Awas tuh boneka bau keringet ntar," Celetuk Rayan yang duduk di sampingnya.
Mereka berempat memang sering menukar posisi duduknya. Saat ini ia bersama Rayan, bisa jadi besok dirinya bersama Kia.
Kana menggeleng sembari menyandarkan kepalanya pada boneka yang empuk itu, "Aku kedinginan gini mana mungkin kena keringet."
Rayan berdecih mendengarnya. Memang temannya ini manusia paling bucin pada gebetannya. Ini baru gebetannya, entah apa yang terjadi kalau om om itu berhasil menjadi kekasihnya.
"Yan," Panggil Kana, "Nanti anterin aku pulang ya pake mobil barumu. Pasti empuk banget sih mobil baru, aku kepo pengen nyobain," Ucap Kana dengan semangat.
"Nggak," Jawab Rayan, "Kesempatan sudah habis!"
Kana memukul lengan cowok itu, "Yan, aku 'kan belom pernah naik mobilmu. Sekaliii aja."
"Lagian anak jenderal harusnya mobilnya lebih banyak." Celetuk Rayan meledek Kana.
Boneka lucu itu Kana gunakan untuk memukul mulut Rayan barusan. "Bapak kau jenderal."
"Bapakku tukang mobil."
Jemari Kana saling berjentikkan, "Nah 'kan bapakmu tukang mobil, mangkanya banyak mobilnya."
Kia yang mendengar perdebatan di belakang kursinya itu membalikan posisi tubuhnya, menghadap pada kedua temannya itu, begitu juga dengan Sansa, "Kita naik kedua kalinya juga nggak papa kok, Yan."
Rayan mendongak, menatap ketiga perempuan menyebalkan itu. Ia membenarkan posisi kacamatanya sejenak sebelum mengangguk lemas, "Yaudin." Jawabnya. "Tapi ada syaratnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...