111A | Alasan Di Balik Kejahatan

7.7K 741 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YOKK CO SEKARANG!🤗💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


YOKK CO SEKARANG!🤗
💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

______________

Playlist ⏯️ Dear Diary (Ziva)

"Telah habis air mata, tak sekadar kata-kata telah kucurahkan."

_______________

"Adek kok malah nangis," Suara Gatra di seberang sana terdengar putus-putus meskipun ekspresinya tidak tega melihat istrinya yang tengah mengandung kini berjuang seorang diri. "Abang minta Mak di rumah nemani Adek, biar Nilam pulang, di kampung ada Maknya Patra dan keluarga juga."

"Hiks..." Kana tersedu melihat suaminya yang sepertinya kurang tidur. Lingkaran hitam di bawah mata Gatra menjadi pertanda. "Terharu Kana bisa video call sama Abang, hiks... Kana kang-hiks-kangen.."

Gatra terkekeh menyaksikan istrinya yang kemarin kekeuh berpisah nyatanya tak bisa membohongi perasaannya sendiri. Mereka masih saling mencintai satu sama lain. Sekuat apapun lisan berbohong, nyatanya hati tak mudah ditipu.

"Abang kangen betul sama Adek juga," Ujar Gatra. "Gimana kuliahnya, Adek? Anak Abang ganggu Adek nggak?"

Kana merengut mendengarnya, "Anak kita, bukan anak Abang doang," Protesnya. "Kana sering mual, Abang. Kata Ayah itu nurun pas Kana di perut Ibu dulu, sering muntah-muntah kalo jauh dari Ayah."

"Serius?" Tanya Gatra terpukau dengan ikatan batin yang sudah terbentuk bahkan dirinya belum bertemu calon bayinya itu. "Adek udah ke dokter 'kan? Mungkin nanti dikasih resep biar nggak gitu mual."

Kana mengangguk, "Kana kalo checkup sama Mak hehe," Ucapnya dengan meringis. "Sekarang Mak udah jadi bestie nya Kana di sini."

Bayangkan bila dulu Kana memilih membenci Mak Samil, mungkin saat ditinggal tugas suami begini, ia benar-benar kesepian, terlebih posisinya hamil anak pertama dan tanpa keluarga satupun. Beruntung, kesabarannya membuahkan hasil yang tak pernah Kana bayangkan sebelumnya.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang