84A | Bukti CCTV

10.5K 1K 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mashaallah 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mashaallah 8.8 diserbu😭 yukk order sekarang sebelum masa produksi☺️

💕 Shopee : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731
💕 Instagram : mowteaslim

______________

Playlist ⏯️ Tetap Untukmu (Anneth)

"Aku merindukan perhatianmu, ketulusan dalam hatimu, meski jarak memisahkan, hatiku tetap untukmu."

________________

"Loh kenapa sih, Om?" Tanya Kana menyentakkan cengkraman tangan Gatra di pergelangan tangannya. Pria itu tadi mengajak Kana keluar sebentar untuk bicara empat mata. "Salah emang? Aku 'kan satu-satunya ahli waris rumah itu. Hak ku ngebiarin Mak tinggal di sana."

Gatra yang mendengar itu mengusap wajahnya kasar, "Kana," Panggilnya pelan. "Kamu paham gimana Mak saya memperlakukan kamu 'kan?"

Kepala Kana mengangguk, ia memahami penolakan tersebut. "Terus kenapa, Om?" Tanyanya bingung.

"Bagi saya, di dalam satu rumah itu nggak bisa ada dua ratu. Kamu jelas nyonya di rumah kita, tapi-"

"Tapi surganya Om Gatra ada di Mak Samil 'kan?" Potongnya pada ucapan Gatra barusan. "Apa salahnya aku biarin Ibu mertuaku tinggal bareng kita, Om? Lagian juga nggak selamanya toh, Mak 'kan bilang cuma sementara."

Gatra tentu menolak ide tersebut. "Semakin kamu dekat sama Mak, semakin saya khawatir sama kamu, Kana," Ucapnya.

Kana mengerjap bingung, "Loh kenapa?" Perasaan, Gatra tak banyak mengetahui bagaimana sebenarnya Mak Samil memperlakukan Kana. Sebab Kana sendiri juga tak banyak mengadu perkara itu.

Gadis muda itu tidak ingin mengadu domba antara Ibu dan anaknya sendiri.

"Tugas saya itu jaga kamu, dari apapun yang mungkin bisa nyakitin kamu, termasuk Ibu saya sendiri," Ucapnya tegas.

Sontak tawa Kana terdengar saat dirinya menangkap penuturan suaminya itu. "Lebay amat bahasanya, bilang aja Om Gatra nggak mau aku tersakiti 'kan?" Ledeknya pada Gatra. "Gengsi jangan digedein Om, ntar nyesel loh."

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang