77A | Seperti yang Kau Minta

12.2K 1.3K 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhamdullilah YAALLAH udah ready lagi🤗 makasih temen-temen yang udah ikut PO dan makasih Kakak Dewi buat testimoni nya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhamdullilah YAALLAH udah ready lagi🤗 makasih temen-temen yang udah ikut PO dan makasih Kakak Dewi buat testimoni nya!

Sekarang New Mow Tea Slim formulanya tambah mantap, jauh lebih lembut jadi nggak perlu disaring😍

Wa = 0896032104731
Shopee/ig = mowteaslim


__________

Yang vomment dapet jodoh ganteng, soleh, paket komplit dah

__________

Seragam loreng yang dikenakan pria tinggi itu berhasil membuat dirinya semakin berkharisma. Jemarinya menyisir rapi rambut cepak potongan ala militer itu sebelum beralih ke bawah untuk mengencangkan ikat pinggang yang ia kenakan.

"Bang Patra?" Suara lembut dari arah belakang pria itu berhasil membuat dirinya terkejut bukan main. "Ngapain di hotel jam segini? Jangan-jangan abis...." Tanyanya bingung.

Patra menghela napasnya, "Kau ini buat Abang kaget aja!" Protes Patra pada gadis itu.

"Aaa bilangin Bang Gatr-hppftt..." Sebelum Nilam memekik, mulutnya sudah disumpal oleh telapak tangan milik Patra.

"Hussttt! Berisik, malem-malem teriak-teriak," Protes Patra pada teriakan melengking adik dari sahabatnya itu.

Nilam berdecih, "Lagian Bang Patra ngapain coba malem-malem gini di hotel? Nampak kali kalo Abang pasti abis berbuat yang astaghfirullah."

Namun, Patra tampak tak gentar sama sekali. "Abang denger Mak Samil kemari, jadi mau jenguk calon mertua."

Gadis itu beringsut kaget. Apa? Calon mertua dia bilang?

Gadis bernama Nilam itu menatap mata sahabat abangnya tersebut sebelum menggerutu, "Malem-malem ganggu Mak istirahat tau."

"Mana ada Mak Samil keganggu sama kehadiran Abang, yang ada justru makin semangat," Kali ini Patralah yang menggerutu. "Rindu berat malahan."

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang