109B | Malam Terakhir

8.7K 743 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu lagi program diet? Cek yuk!💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu lagi program diet? Cek yuk!
💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

____________

Tonton TRAILER DI IGKU @/fridaywattpad sebelum baca. Kemarin aku gajadi double up, jd minggu ini ku kasih PANJANG.

_____________

Playlist ⏯️ Dawai (Fadhilah Intan)
"Hati yang dulu terluka, dirundung dilema."

_____________

"Abang," Panggil Kana sembari mengeratkan pelukan di pinggang suami ya. "Besok ati-ati ya, jaga diri Abang... Kana pasti di sini doain Abang pulang selamat."

Tanpa sadar, Gatra yang tengah menyetir mengulum senyumnya. "Siap. Adek juga ati-ati di rumah ya," Ucap Gatra. "Sekarang Abang lebih tenang kalo Adek ditinggalnya sambil ditemenin Mak."

"Iya 'kan udah baikan!" Celetuk Kana. "Ternyata Mak Samil nggak sejahat itu kok. Abang beruntung punya ibu yang sayang banget sama anaknya."

Gatra terkekeh mendengarnya, dua wanita yang menempati posisi terpenting di hidupnya ini telah akur sedikit banyak membuatnya bisa bernapas lega. "Pesan Abang, jangan mau diajak ketemu bicarain kasus Ayah dulu. Kalo di kampus nggak ada acara apapun, Adek mending pulang, banyak-banyak di rumah."

Seperti yang dikatakan Sadiman. Pilihan Kana untuk bertemu Roy diam-diam memang hal yang begitu riskan.

"Setidaknya jangan dulu sampai Abang pulang nanti," Ucap Gatra lagi. "Inshaallah, kalo Abang pulang."

Wanita hamil itu menggeleng dan menyandar kepalanya di pundak belakang Gatra. "Nggak, Abang harus pulang," Kekeuhnya. "Abang masih suami Kana... Apa ada pilihan lain selain nurut?"

"Siap, tidak," Jawab Gatra tegas. "Imam itu ibarat atasan, suka nggak suka, Adek harus nurut perintahnya."

"Yaudah Kana nurut, yang penting Abang pulang," Ucap Kana lagi merasakan gelisah saat detik-detik keberangkatan suaminya. "Abang mau 'kan nemenin Kana cek kandungan ke dokter?"

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang