Playlist ~ Belum Siap Kehilangan
__________
WARNING 18+
FOLLOW IGKU @fridaywattpad untuk liat cuplikan video trailer Dara Ajudan & info update ya!
___________
"Nduk," Suara berat pria tua itu membuat kepala Kana mendongak lemah, matanya menatap kosong pada sosok di hadapannya, "Bapak pulang dulu nggeh, nanti InshaAllah Bapak antar makanan buat kamu."
Kana mengangguk dengan kebaikan hati tetangganya yang bernama Gatot ini. Beliaulah yang mengurus dari mulai pengajian hingga pemakaman Hapsari. Entah bagaimana caranya Kana bisa membalas segala kebaikan kakek tua itu.
Setelah kepergian Bapak Gatot, Kana menutup pintu rumah yang penuh dengan trauma di dalamnya. Ia berlari ke lantai dua dan langsung mengunci pintu kamarnya di sana.
Tak ada lagi yang mampu ia lakukan selain menangis dan meraung-raung. Bantal, guling dan semua benda yang dapat ia gapai terlempar sudah di lantai.
Air matanya semakin deras, lelah dan sakit di jemarinya akibat pecahan benda yang ia banting tak sanggup menyandingi pedih di hatinya. Hingga gadis itu tak mampu lagi berdiri dan terduduk di sudut ruangan.
"Kenapa... Kenapa nggak Kana aja yang pergi?" Lirihnya meratapi kepergian orang-orang yang begitu ia sayangi.
Lagi, buliran air mata kepedihan kembali membasahi pipi mulu gadis muda itu. "Dari sekian banyak anak di dunia, kenapa harus Kana?" Gumamnya lagi belum sanggup menerima ini semua.
Hatinya terluka, luka lama yang belum sembuh setelah putusan pengadilan atas perkara ayahnya ditambah luka baru harus kehilangan surganya saat ini. Kana resmi menjadi gadis sebatang kara di dunia ini.
Netranya jatuh pada foto 4 orang yang terlihat bahagia di depan kamera. Pikirannya kembali melayang pada memori indah di rumah ini. Hangatnya kasih sayang Ayah, galaknya Ibu karena begitu mengkhawatirkan putrinya, dan Om Gatra, lelaki tak berperasaan yang dengan baik hatinya diam-diam memberikan Kana boneka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...