MOWTEASLIM DISKON 50% LAGII SATUANNYA AYO DISERBU!!!!
💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731____________
Chapter ini panjang, sekaligus 2 chapter, tolong vomment nya ya biar tetep update di wattpad 😩
___________
Figura yang tampak usang di kamar itu dengan hati-hati diusap oleh tangan tua Mak Samil. Matanya menatap nanar pada pasangan yang tampak serasi di sana. Sosok prianya mengenakan seragam loreng yang membuatnya tampak gagah dengan tangan kirinya menggenggam erat tangan wanita dengan seragam hijau muda yang tampak begitu tersenyum anggun.
Perempuan itu tampak mirip seperti menantunya, Kana. Cantik dan berkharisma.
"Mak pengen bertemu besannya Mak, Lam," Tuturnya pada Nilam yang sudah hampir terlelap. "Betulkah mereka tak mau bertemu Mak karna Mak ni orang kampung?"
Belum sempat terlelap, Nilam tiba-tiba terkekeh mendengar ucapan ibunya. Kemana Mak Samil yang sombong itu? Kemana Mak Samil yang selalu merasa dirinya di puncak langit sehingga orang lain tampak kecil di matanya?
"Kok Mak ngomong gitu? Katanya Mak mau nyari pasangan dari keluarga terpandang buat Abang," Celetuknya. "Ini udah dapet dari keluarga mengkilap malah, bukan terpandang lagi, Mak pula yang sekarang insecure."
Mak Samil terdiam, batinnya sudah berhari-hari ditabrak paksa oleh kenyataan siapa orang yang selama ini ia hina. "Mak paham, Lam, Mak salah nilai kakak ipar kau itu."
"Bukan cuma Kak Kana, Mak. Mak juga harus buka mata kalo Mak selalu menilai orang lain dari tahtanya, dari hartanya duluan. Bahkan Kak Kana yang tulus dari awal sama Mak malah Mak hina mati-matian 'kan? Padahal Mak belum tau siapa dia."
"Kalo cara pandang Mak ke orang lain dari apa yang dia punya terus, zaman sekarang gampang kali lah, Mak. Mau tampak punya emas, beli aja imitasinya. Mau tampak punya mobil, tinggal rental aja. Mau tampak banyak duit, bisa pinjol," Tutur Nilam. "Zaman sekarang yang susah ditemuin itu justru orang kaya Kak Kana."
"Kaya Kana?" Tanya Mak Samil menyimak penuturan putrinya.
Nilam mengangguk, "Sekarang, Kak Kana kurang apa sih, Mak? Dia anak seorang jenderal, atasannya Abang pula, ibunya juga dokter, suaminya letnan. Ibarat kita ini nggak ada apa-apanya sama Kak Kana. Tapi apa pernah Kak Kana nyombongin itu semua? Bahkan Kak Kana aja nggak pernah ngasih tau Mak siapa dia sebenarnya 'kan? Dia selalu diem setiap Mak hina, diem setiap Mak mulai riya, karna dia tau, materi dan segala hal yang dia punya jauh lebih banyak dari orang yang ngehina dia."
Tentu saja perkataan Nilam semakin membuat Mak Samil menyadari betapa beningnya hati perempuan yang dipilih oleh putranya untuk diperistri.
"Itu yang namanya orang ber-value, Mak. Dia nggak perlu panjang lebar pamer, nggak perlu panjang lebar membuktikan apapun ke orang yang value nya di bawah dia," Jelas Nilam. "Karena tanpa dibuktikan juga kita bisa liat sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...