Part ini PANJANG BGT hampir 2 part jadi satu, diwajibkan vote sebelum read. Ngelanggar? Sangsinya dari Tuhan aja dee
__________
Playlist ~ Fall in Love Alona (Stacey Ryan)
___________Entah kebetulan atau bagaimana, tapi tepat hari dimana ibunya tidak ridho akan Gatra, hari itu juga Gatra menerima beberapa kesulitan. Ditambah kemungkinan hati istrinya juga tidak meridhoi langkah pria itu sebab dirinya sadar bahwa telah meninggalkan seonggoh luka pada hati gadis tersebut.
Seperti saat ini contohnya, entah mengapa banyak sekali kerjaan yang hampir melewati masa tenggangnya.
Tak biasanya Gatra seperti ini. Pria itu selalu disiplin dan hampir segalanya diselesaikan tepat waktu.
"Ndan," Panggil Patra pada sahabatnya yang tampak sibuk menuntaskan sesuatu. "Mau ku bantu?" Tanyanya.
Gatra menggeleng tanpa menoleh, "Udah kau sapu depan tu?" Tanya Gatra balik. "Aku sibuk, Pat. Nanti bicara kalau aku senggang," Ia seperti sudah hapal betul kalau Patra menawarkan bantuan artinya bagaimana.
Gatra si perfesionis kembali membuat jengkel hati Patra. "Udah lah. Kau tengok depan tuh mengkilap karena siapa lagi kalo bukan aku. Dari pagi sudah aku bersihkan."
Pria itu mendelik sekilas, "Ya memang jadwal kau buat piket."
"Jam kerja udah kelar, Tra. Kau ini di asrama aku heh!" Celetuk Patra yang melirik Gatra masih sibuk dengan kerjaannya. "Balik sana ntar dicariin bini kau di rumah. Sudah beri kabar telat baliknya 'kan?"
Bukan karena menjauhi Kana, tetapi Gatra memilih menenangkan hatinya sembari berpikir ke depan, sikap seperti apa yang harus ia ambil untuk memperlakukan istrinya itu.
"Sebentar lagi," Jawab Gatra sekenanya.
Nyatanya, Gatra tak bisa fokus di sini. Pikirannya masih ada pada Kana di rumah. Apakah gadis itu baik-baik saja setelah ia mengatakan perasaan yang sebenarnya?
Apakah gadis itu baik-baik saja sendirian di rumah setelah kejadian semalam?
Astaga, bodohnya Gatra tidak berpikir panjang sampai kesana. Bagaimana kalau Kana depresi dan melakukan percobaan bunuh diri lagi?
Tiba-tiba pria itu beranjak dan membereskan segala barangnya. "Aku balik dulu."
"Lah?" Patra melongo bingung dengan kelakuan sahabatnya itu. "Kenapa?"
"Kasian Kana di rumah sendirian," Ucapnya Gatra final. Pria itu mengambil kunci motor dan berjalan ke arah pintu. Tanpa pria itu ketahui, istrinya belum tiba di rumah, melainkan masih dihadang pihak berwajib yang bertugas di suatu bar malam.
Patra terkekeh, "Aku 'kan udah bilang, Ndan."
Gatra tidak mengindahkannya. Ia memasukkan kunci tersebut ke slot kunci motor dinasnya. Namun sebelum menaiki motor itu, matanya menangkap di seberang jalan ada anak kecil entah dari mana menyeberang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...