85. Vit Sea

115 11 10
                                    

Keesokan harinya saat matahari mulai menyingsing, Devi dan teman-temannya sudah bersiap-siap di halaman depan rumah. Hari ini mereka berencana untuk pergi ke pantai yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Alby.

Devi sudah bersiap dengan kaos polos putih serta celana jeans pendeknya, tidak lupa dengan tas bentuk beruang kesukaannya sudah menyampir indah di bahunya.

"Dimana Arin?" tanya Gara yang mulai merasakan kebas di kakinya karena menunggu Arin terlalu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana Arin?" tanya Gara yang mulai merasakan kebas di kakinya karena menunggu Arin terlalu lama.

"Mungkin masih di kamar mandi. Dia bilang perutnya terasa mulas sekali," jawab Devi.

"Tapi ini sudah terlalu lama," keluh Gara.

"Kalau begitu biar kupanggil Arin dulu," ujar Devi bangkit dari duduknya dan berlari memasuki rumah.

"Jangan lari!" tegur Raden namun Devi tidak mengindahkannya membuat Raden menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tersenyum samar.

"Susah dibilangi kan," ujar Gara seraya menepuk pundak Raden pelan.

"Iya," jawab Raden tertawa kecil.

*****

Devi segera berlari menuju kamarnya untuk memanggil Arin.

Ceklek!

"Arin!" panggil Devi membuka pintu kamarnya.

Terlihat Arin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan memegangi perutnya.

"Woah perutku mulas sekali," keluh Arin.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Devi khawatir.

"Aku baik-baik saja. Aku sudah meminum obat pemberian tante Ishwari dan semoga saja lekas membaik," ujar Arin.

"Arin apa kita batalkan saja rencana pergi ke pantainya? Perutmu kan sakit," tanya Devi.

"Tidak perlu. Aku sudah baik-baik saja, ayo kita berangkat."

"Kau yakin?"

"Iya. Ayo, Gara dan kak Raden pasti sudah menunggu lama." Arin segera menarik tangan Devi untuk keluar kamar dan menemui Gara dan kak Raden di halaman rumah.

Begitu tiba di halaman rumah, mata Devi terarah ke arah garasi. Mobil Alby tidak terparkir di sana, yang ada hanya mobil milik Abimanyu dan Ishwari saja. Lalu kemana mobil Alby?

Apa om Alby pergi bersama tante Laudya? Tapi kemana? Kenapa pagi-pagi sudah tidak ada?

"Ada apa?" tanya Raden mendekati Devi yang terus saja menatap kearah garasi rumah.

"Ah tidak kak. Ayo kita segera pergi, nanti keburu siang," ajak Devi riang seraya menggandeng tangan Raden untuk masuk ke dalam mobil.

"Perutmu betulan tidak apa-apa?" tanya Gara khawatir pada Arin.

"Tidak apa-apa. Hanya sakit perut biasa," jawab Arin meyakinkan Gara.

"Kita bisa tinggal di rumah kalau kau mau. Aku takut perutmu semakin memburuk."

Dokter Alby Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang