109. Makan Malam Bersama TemanAlby

22 3 1
                                    

~Beberapa bulan kemudian~

'Aku akan menyelamatkanmu. Kau tenang saja, kau akan aman.'

Terdengar suara tangisan yang semakin keras.

'Pakai sabuk pengamanmu. Kita akan pergi dari sini!'

Devi dapat mendengar suara klik dari sabuk pengamannya dan bahkan Devi juga mendengar suara mesin mobil dihidupkan.

'Lihat mereka tidak dapat mengejar kita.'

'Mereka?'

Devi ingat kejadian ini. Saat itu Devi menoleh ke belakang dan begitu terkejut ketika ia tahu ternyata pria itu tidak sendirian. Di sana ada segerombolan orang lain berbaju hitam kini tengah menatap ke arahnya.

'Kau pikir aku benar-benar ingin menolongmu?'

'Anak buahku yang kau robek perutnya itu tidak mati. Dia beruntung karena di dalam ada dokter hebat yang menyelamatkannya. Sekarang pergilah dengan tenang sayang!'

'Ka..kau ti..tidak menyelamatkanku?'

"Pergilah dengan tenang sayang."

Setelah itu terdengar suara hantaman yang sangat keras dan setelahnya sudah tidak terdengar apa-apa lagi. Itu adalah kejadian saat truk menabrak mobilnya.

"Kenapa mendengarkan itu lagi?" tegur Alby yang baru saja pulang dari rumah sakit.

Devi yang saat itu sedang mendengarkan rekaman dashcam mobil kecelakaannya pun terperanjat kaget begitu Alby masuk ke dalam kamarnya.

"Astaga om Alby membuatku terkejut saja! Kapan om Alby tiba?" Devi mematikan rekaman dashcam tersebut dan kembali menyimpannya di laci nakas samping tempat tidurnya.

"Ehm....sepuluh menit yang lalu sepertinya. Aku sudah mengetok pintu kamarmu tapi kamu tidak dengar dan sibuk mendengarkan rekaman itu lagi. Ada apa? Kenapa mendengarkannya lagi? Bukankah semuanya sudah membaik dan traumamu juga teratasi sejak kamu ikut psikoterapi?" tanya Alby lembut.

"Tidak ada apa-apa om. Hanya ingin mendengarnya saja."

"Jangan mendengarkannya lagi, aku tidak mau traumamu kembali," ucap Alby serius.

Devi tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya ia menuruti perkataan Alby.

"Hm baiklah aku tidak akan mendengarkannya lagi."

Devi ingat hari di mana ia mengaku pada Alby jika ia pernah membunuh seseorang di rumah tua itu. Saat itu Alby bilang jika ia telah mengetahui semuanya termasuk perbuatannya lewat rekaman dashcam mobil yang ia dapatkan dari anak buahnya.

Ya, setelah kejadian Alby tertembak Bima saat menyelamatkan Devi, Alby sengaja meminta anak buahnya untuk mencari tahu tentang penculikan Devi dan segala hal yang berkemungkinan dapat mencelakai Devi kembali. Dan alhasil Alby berhasil mendapatkan dashcam dari mobil yang ditumpangi Devi pada saat kecelakaan itu terjadi.

"Om."

"Hm?"

"Aku masih penasaran siapa dokter yang menyelamatkan anak buah Bima yang terluka karenaku," ujar Devi yang membuat Alby menghentikan kegiatannya melepas dasinya.

"Aku tidak tahu. Jangan dipikirkan, aku akan mencari tahu siapa dia. Cepat kamu ganti pakaian, malam ini aku ingin mengajakmu pergi," perintah Alby mengalihkan pembicaraan.

"Ke mana?"

"Makan malam dengan rekan kerjaku. Kamu ingin pergi tidak?"

Devi tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya ia menganggukkan kepalanya tanda ia ingin pergi.

Dokter Alby Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang