110. Perselingkuhan

27 3 1
                                    

Drt....drt...

"Kamu temui Arin dulu, aku angkat telepon sebentar," ujar Alby begitu mereka tiba di tempat Arin.

Devi pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, ia pun segera turun dari mobil dan berlari menemui Arin.

"Arin!!!"

Begitu melihat kedatangan Devi, Arin langsung berhambur ke pelukan Devi dan menangis dengan keras.

Devi berusaha menenangkan Arin dan mengelus pelan punggungnya. Setelah dirasa Arin sedikit tenang, barulah Devi berani bertanya pada Arin apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa? Kenapa menangis?" tanya Devi lembut.

"Dev huaaaaaa. Kak Fitra selingkuh!!!! Dia membawa perempuan lain ke apartemennya huaaaaa," tangis Arin pecah kembali.

"Husttt tenanglah. Kau lihat di mana? Bisa saja kau salah lihat."

Arin menyodorkan ponselnya pada Devi, Devi pun menerimanya dan matanya membola sedetik setelah ia melihat foto Fitra yang tengah bersama perempuan lain.

Arin menyodorkan ponselnya pada Devi, Devi pun menerimanya dan matanya membola sedetik setelah ia melihat foto Fitra yang tengah bersama perempuan lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ka...kau dapat foto ini dari mana?" tanya Devi mulai ikut terpancing emosinya.

"Aku sengaja masuk ke dalam apartemennya secara sembunyi-sembunyi untuk memberinya kejutan dan begitu aku masuk, aku langsung disuguhi pemandangan itu huaaaa."

"Lalu si buaya itu tidak mengejarmu ke mari? Dia hanya diam saja tanpa menjelaskannya padamu?!!"

"Kak Fitra belum melihat kedatanganku jadi aku pergi sebelum ketahuan olehnya," jawab Arin sesenggukan.

"Kau tahu password pintunya?" tanya Devi mantap yang diangguki oleh Arin.

"Kalau begitu ayo kita kembali dan beri pelajaran pada buaya itu!!!"

"Tunggu dulu, kau mau ke mana?!" cegah Gara begitu Devi menarik tangan Arin untuk mengikutinya.

"Gara, kapan kau tiba?"

"Kebetulan aku sedang di Indonesia, Arin meneleponku sembari menangis mangkanya aku datang ke mari."

"Kalau begitu baguslah ada bantuan datang. Ayo!"

"Ke mana?" tanya Gara menghentikan langkah Devi.

"Melabrak si buaya Fitra! Aku tidak bisa tinggal diam begitu temanku disakiti. Aku harus memberinya pelajaran," ujar Devi penuh emosi.

"Memangnya kak Fitra kenapa?" tanya Gara bingung.

"Kak Fitra selingkuh!" jawab Devi emosi yang dibenarkan oleh Arin.

Gara tampak diam sejenak sembari menoleh ke arah Arin. Terlihat jelas bagaimana kacaunya Arin, itu tandanya apa yang dikatakan Devi memang benar. Fitra telah berselingkuh!!

"Kalau begitu lakukanlah, aku akan mengikutimu dari belakang. Kalau kak Fitra yang maju melawanmu aku akan siap menggantikanmu melawannya."

Devi mengedipkan kedua matanya dua kali begitu ia mendengar penuturan Gara. Apakah Gara benar-benar mendukung tindakannya?

Dokter Alby Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang