79. Broken Heart

124 24 17
                                    

Devi duduk termangu di depan kolam ikan yang berada di belakang rumah Alby. Alby belum juga kembali setelah mengantar Laudya ke rumah sakit akibat terjatuh dari kuda yang ditungganginya tadi.

Setelah melihat Laudya terjatuh, Alby sama sekali tidak mengatakan satu kata pun padanya dan langsung bergegas menggendong Laudya dan membawanya pergi ke rumah sakit meninggalkan dirinya sendirian yang masih menunggang kuda. Bahkan Devi harus berteriak memanggil Asep terlebih dahulu untuk membantunya turun.

Alby pasti akan memarahinya begitu ia pulang nanti. Namun Devi sama sekali tidak merasa takut karena tentu saja ia tidak salah, itu adalah salahnya Laudya sendiri bukan dirinya.

Hal yang membuat Devi kepikiran sekarang adalah perkataan Abimanyu tadi pagi yang tidak sengaja ia dengar. Sepertinya Abimanyu lebih condong terhadap Laudya daripada dirinya. Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Devi, yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana jika mereka tahu kalau Devi sebenarnya tidak mengidap PTSD? Bukankah malah membuat Abimanyu semakin tidak menyukainya dan merestui hubungannya dengan Alby?? Eh tunggu dulu! Hubungan apanya, kalau saat ini saja Alby malah berpacaran dengan Laudya bukan dirinya.

Jadi sebenarnya tokoh utama dari drama cinta bertepuk sebelah tangan itu sendiri adalah aku?

Buktinya om Alby memilih berpacaran dengan tante Laudya daripada aku. Mungkin jika om Alby juga memiliki perasaan yang sama denganku aku bisa saja mengatasi om Abimanyu yang tidak merestui kami, tapi masalahnya om Alby tidak menyukaiku sebagai wanita. Om Alby hanya menganggapku sebagai adiknya sendiri yang sedang mengidap PTSD. Jadi bagaimana bisa aku berjuang sendirian?

"Dev."

Devi menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Disana ada Ishwari yang tengah tersenyum lembut kearahnya.

"Sedang apa? Kenapa tidak masuk ke dalam? Sebentar lagi hujan lho, ayo masuk," ajak Ishwari sembari berjalan mendekat kearah Devi.

"Sebentar lagi tante. Tante Ishy masuk dulu saja nanti aku menyusul," tolak Devi lembut.

"Ada apa?" tanya Ishwari perhatian begitu ia melihat raut wajah Devi yang tidak seriang biasanya.

"Tidak ada apa-apa, hanya ingin lihat ikan," dusta Devi sembari menunjuk seekor ikan koi besar berwarna putih.

Ishwari tersenyum sembari membelai rambut Devi dengan lembut.

"Apa ini ada hubungannya dengan Laudya?" tanya Ishwari yang membuat Devi menoleh kearahnya.

"Tidak ada," jawab Devi jujur namun sepertinya Ishwari tidak mempercayai perkataannya.

"Kecelakaan tadi pagi bukan salahmu, kamu kan tidak sengaja," ujar Ishwari yang membuat Devi mengernyitkan keningnya bingung. Apanya yang tidak sengaja?!!

"Tunggu sebentar tante. Memangnya tante Laudya bilang apa sama tante?"

"Bukan padaku, tapi pada om-mu dan Alby. Laudya bilang kamu belum begitu bisa mengendalikan kuda hingga kamu salah menarik tali kekangmu dengan kuat. Saat itu Laudya berusaha menghentikanmu dan malah tali kekang kudanya yang ketarik kuat begitu ia mencoba menyelamatkanmu," tutur Ishwari yang membuat Devi tidak bisa berkata-kata lagi. Laudya benar-benar pengarang cerita yang handal!!

"Omong kosong macam apa ini?! Tante Laudya tidak menyelamatkanku tapi justru dia yang ingin mencelakaiku tante! Bukan aku yang ingin menarik tali kudaku, tapi dia! Aku memang tidak pernah mengendalikan kuda sebelumnya tapi aku sedikit tahu tentang apa yang ingin dilakukan tante Laudya padaku. Tante Laudya ingin mencelakaiku, dia berusaha mendekatkan kuda miliknya kearahku dan berusaha merebut tali kekang kudaku. Aku yang paham dengan tindakannya langsung menghindar hingga pada akhirnya ia sendiri yang kena getahnya. Dalam hal ini murni karena ulahnya sendiri bukan karena ingin menyelamatkanku," jelas Devi panjang lebar sembari menahan emosinya.

Dokter Alby Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang