73. Nasehat Abimanyu

108 15 0
                                    

Sudah beberapa kali Devi melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam namun ia sama sekali tidak ada niatan beranjak dari depan televisi untuk pergi tidur.

Devi sedang menunggu kedatangan Alby yang tak kunjung pulang. Tadi pagi saat Devi menghubungi Alby, Alby berkata jika malam ini ia akan pulang. Oleh karena itu Devi memilih untuk menunggu Alby di ruang tengah dengan menonton televisi agar tidak mengantuk.

Sebetulnya Devi sudah sangat mengantuk tapi sekuat tenaga ia menahannya. Devi melihat kearah ponselnya dan melihat tidak ada satu pesan pun dari Alby, itu tandanya Alby benar-benar akan pulang malam ini.

"Lho kamu belum tidur Dev?" tanya Abimanyu yang berniat turun ke dapur untuk mengambil air minum.

"Belum om," jawab Devi tersenyum.

"Sudah malam waktunya beristirahat. Kamu disini menunggu Alby pulang ya?" tebak Abimanyu berjalan mendekat kearah Devi dan duduk di sofa yang berada di sebelahnya.

"Iya om. Tadi pagi aku menelepon om Alby dan katanya ia akan pulang malam ini. Tapi sekarang kenapa belum datang ya om? Aku sudah mengiriminya pesan namun belum dibalas oleh om Alby. Aku jadi khawatir takut terjadi apa-apa," ujar Devi dengan raut wajah khawatir yang kentara.

Abimanyu yang mendengar pernyataan Devi pun tersenyum lembut sembari menatap Devi perhatian seperti selayaknya seorang ayah yang menatap sayang kearah putrinya.

"Jangan khawatir, mungkin Alby sibuk menangani pasien. Alby kan sekarang di IGD, jadi pasien gawat darurat bisa datang kapan saja dan Alby tidak bisa mengabarimu sepanjang waktu karena harus segera menangani mereka. Jangankan Alby, aku saja sering mengingkari janjiku pada Ishwari. Aku bilang akan pulang cepat namun nyatanya malah pulang terlambat karena ada pasien dengan kondisi gawat darurat. Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak dan lebih baik kamu segera pergi tidur. Kamu masih dalam tahap pemulihan lho Dev," tutur Abimanyu lembut.

Devi tampak keberatan dengan perintah Abimanyu yang memintanya untuk pergi tidur dan hal itu juga tidak luput dari pandangan Abimanyu.

"Baiklah, kuberi waktu setengah jam lagi. Nanti jika Alby belum datang, kamu harus pergi tidur. Bagaimana?" tawar Abimanyu.

"Setuju om," jawab Devi tanpa pikir panjang.

Abimanyu tersenyum melihat tingkah Devi. Sekilas Devi memang mirip dengan Icha namun Abimanyu melihat ada sedikit perbedaan diantara keduanya. Tidak mungkin seseorang memiliki karakteristik yang sama persis satu sama lain kan? Tentu saja pasti ada satu atau dua perbedaan diantaranya.

"Om mau ke dapur ambil air minum dulu. Kamu mau om ambilkan sekalian tidak?" tawar Abimanyu seraya bangkit dari duduknya.

"Tidak om. Om Abi duduk disini saja biar aku yang ambilkan."

Belum sampai Abimanyu menjawab, Devi sudah terlebih dahulu berlari kearah dapur untuk mengambilkannya minuman. Abimanyu yang melihat hal itu hanya tertawa kecil sembari kembali duduk di tempatnya.

Tidak berapa kemudian, Devi tiba dengan segelas air mineral di tangannya dan segera menyerahkannya pada Abimanyu.

"Terimakasih."

Devi menjawabnya dengan anggukan dan senyuman manis.

Setelahnya keduanya pun hanya saling diam dengan pandangan Devi yang mengarah ke layar televisi. Abimanyu menoleh kearah Devi, ia ingin sekali bertanya mengenai apakah Devi sudah siap memberi kesaksian untuk kasus Ganendra atau belum. Namun ia teringat perkataan putranya jika Devi tidak boleh dipaksa dan harus dibiarkan sampai Devi sendiri yang berniat menceritakannya, ia pun mengurungkan niatnya. Abimanyu pun mendesah pelan dan ikut mengarahkan pandangannya kearah televisi.

Dokter Alby Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang