82. Pertengkaran

180 21 18
                                    

Devi menundukkan kepalanya dalam-dalam tidak berani menoleh kearah Ishwari maupun Alby. Melihat mata bengkak Ishwari membuat Devi merasa bersalah karena telah membuat Ishwari khawatir.

Berbeda dengan Ishwari dan juga Alby, Abimanyu lebih mengeluarkan sikap tenangnya namun Devi dapat merasakan aura kemarahan yang terpancar kearahnya.

Devi akui dia salah jadi wajar saja jika semua orang ingin memarahinya. Namun saat ini Devi enggan mengeluarkan satu patah kata pun karena ia tidak mungkin mengatakan jika dirinya pergi ke kota untuk meminta penjelasan Gara dan bertemu dengan Raden.

"Asep dipecat," ujar Alby yang membuat Devi langsung mendongakkan kepalanya menatap Alby.

"Om Alby jangan pecat Asep! Asep tidak salah om!"

"Bagaimana kami tahu Asep salah atau tidak jika kau sedari tadi hanya diam enggan bersuara," balas Alby yang membuat Devi terdiam.

"Sep, aku tidak akan memecatmu jika kau berkata jujur padaku. Kemana saja kalian pergi?" tanya Alby menginterogasi Asep.

Asep diam bergeming. Matanya menatap takut kearah Devi karena bagaimanapun juga ia telah berjanji tidak akan mengatakan apapun pada Alby.

"Non bagaimana ini?" bisik Asep pada Devi.

"Diam Sep. Jangan katakan apapun," jawab Devi.

Alby bersedekap dada melihat keduanya secara bergantian.

"Tetap tidak ada yang mau berbicara? Baiklah mulai sekarang Asep tidak bekerja disini lagi," ujar Alby begitu melihat keduanya hanya saling diam.

"Den jangan pecat saya," mohon Asep pada Alby.

"Aku meminta Asep untuk mengantarku pergi ke kota," ujar Devi pada akhirnya.

"Kota? Ada keperluan apa kau kesana?" tanya Alby berjalan mendekat kearah Devi.

Devi diam. Alasan apa yang bisa membuat Alby percaya?

"Aku tanya, kenapa kau pergi ke kota?" ulang Alby tidak sabar.

"Hanya bertemu Arin dan Gara," jawab Devi yang tentu saja ia tidak akan mengatakan jika ia juga bertemu dengan Raden. Bisa marah besar Alby jika mengetahuinya.

"Benar Sep?" tanya Alby pada Asep dengan pandangan lurus menatap Devi.

"Be...benar den," jawab Asep tergagap.

"Akan ku hubungi Arin dan juga Gara untuk bertanya kebenarannya seperti apa," ujar Alby yang membuat Devi langsung tersinggung.

"Om aku betulan berkata yang sebenarnya dan hal itu juga sudah dibenarkan oleh Asep. Kenapa om Alby masih tetap ingin menghubungi Arin dan juga Gara?"

"Itu karena aku tidak percaya padamu. Bisa saja kau sengaja bersekongkol dengan Asep untuk menyembunyikan fakta sebenarnya dan berkerja sama untuk mengarang cerita," tutur Alby.

Devi menatap Alby dengan pandangan tidak percaya. Bagaimana bisa Alby berkata seperti itu padanya?

"Baiklah aku akan mengatakan hal yang sebenarnya pada kalian! Pertama aku tidak bohong tentang aku pergi ke kota untuk menemui Arin dan juga Gara. Aku memang benar menemui mereka, jika om Alby tidak percaya silahkan hubungi mereka, aku tidak akan melarang om Alby lagi. Kedua selain bertemu Arin dan Gara aku juga bertemu dengan kak Raden," jelas Devi menatap Alby dengan marah.

"Raden?! Kenapa kau menemuinya?!! Bukankah kau tahu Raden memiliki niat buruk padamu?!! Kau ini ingin bunuh diri ya?!!!"

"Alby!!!" bentak Abimanyu begitu Alby sudah berbicara kelewatan. "Kau ini bicara apa?!! Sudah, kau pergi ke kamarmu sana!"

Dokter Alby Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang