"Aaa. . AAAA!! Aahaaa. . . !!"
Apa yang dimasukkan sialan itu sialan!!
Aarrghhh, rasanya kepala Boy mau pecah sekarang juga!!
"Adik. . ."
Boy menggeleng-gelengkan kepalanya.
Terasa ditusuk, kepalanya berdenyut hebat serasa ada jantung kedua di kepalanya. Matanya pula mulai berair, keringat bercucuran dari dahinya.
"Adik. . ."
Baru lah Boy mendengar panggilan itu. Menoleh melihat Gempa. Tanpa Boy sadar, ternyata pandangan matanya sudah buram parah.
Sebentar lagi apa? Telinganya kah yang berdengung?
"Jangan. . . pingsan. . ."
Apa? Jangan pingsan?
Gak tahan lagi Boy. Serius.
Boy beberapa kali menarik dan membuang napasnya kuat-kuat karena sulit mengambil napas.
"Jangan. ."
Oh. . .
Baru aja dipikiri, dah bener aja telinganya berdengung. Suara Gempa mulai memudar.
Ini seperti efek. . mimpi. . .
Hanya saja ini terlalu menyakitkan.
Kepala rasa mau pecah tapi tidak pecah.
Seluruh badannya terasa panas tapi tidak mendidih.
Aaarrrgg
Boy betul-betul gak tahan lah. Gerah–
GERAH!
PRANK!
Gempa secara tiba-tiba, berhasil melepas ikatannya dari besi dengan menarik paksa tangan kanannya dari ikatan kuat itu.
Satu lepas, tinggal satunya lagi Gempa lepaskan dengan bantuan tangan kanannya.
Lalu beralih ke kedua kakinya.
Saat Gempa hendak berdiri, posturnya agak oleng karena pusing.
Pusing, mual, badan panas. Persis seperti apa yang Boboiboy alami.
Pelan-pelan Gempa jalan ke meja stainless yang berisi peralatan dan obat-obatan itu.
Salah satu botol obat diambil. Lalu dengan suntikan baru, Gempa mengambil isi obat itu dengan mencucukkan jarum ke penutup karetnya dan mengisap cairannya ke dalam suntikan.
Meski badannya meriang, matanya burem-burem, pergerakannya lambat. Gempa berhasil menyuntikkan cairan yang diambilnya ke tangannya sendiri.
Namun, belum sempat Gempa menghabiskan isi cairan itu, Gempa terhuyung dan jatuh. Untungnya suntikkan itu masih menempel di tangannya.
Gak pakai lama, Gempa menyuntikkan semua cairannya itu ke dalam tubuhnya dan mencabut suntikkan itu.
Lalu mengambil cairan yang sama dengan suntikan baru, beralih kepada Boboiboy yang sudah setengah mati menahan rasa sakitnya.
Tangan Boy yang bergetar, Gempa tahan supaya diam. Segera aja prosedur penyuntikannya dijalankan kepada Boboiboy. Setelah penyuntikan, Gempa mengelap keringat yang bercucuran di dahi Boboiboy dan memeluknya.
"Adik. . ."
"Hha. . . ha. . ha. ."
Gempa memegang kepala Boy, memposisikannya untuk melihat kedua mata Gempa.
Namun, mata Boy terlihat tak fokus untuk menatap Gempa. Sepertinya efek dari cairan yang membuat Boboiboy sakit itu belum sepenuhnya dinetralkan.
"Adik. Adikk. . ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!
FanfictionDi dunia ini, populasi Alpha dan Omega semakin banyak, sedangkan Beta semakin sedikit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan gender Beta semakin sedikit, salah satunya karena kurang kuatnya genetik tersebut sehingga susah diturunkan untuk keturunan s...