Happy Reading guys..
***
Melly membawa Reyna menuju kamarnya."Duduk Rey!! Biar tante ambilin minum dulu buat kamu," kata Melly lalu mengambil air dari atas nakas dan menuangkan segelas air untuk Reyna.
"Minum, Rey!!"
"Nggak tante, Rey nggak haus kok."
"Minum aja sayang, biar kamu tenang," bujuk Melly hingga akhirnya Reyna meminumnya.
"Aku takut, tante. Bagaimana kalo nanti mereka berantem di sana?"
"Mereka sudah sama-sama dewasa Rey, nggak mungkin mereka melakukan hal seperti itu."
"Tapi aku nggak tenang, tante. Aku ke sana aja ya?!"
"Jangan sayang, biarin mereka bicara! Kamu percaya kan sama kakakmu dan Ziovan?" kata Melly dan Reyna mengangguk.
"Tapi tante...." sanggah Reyna lagi, masih tidak tenang.
"Yaudah, kita tunggu 10 menit. Kalo mereka tidak juga ke sini, kita yang akan ke sana, oke?"
10 menit terasa sangat lama bagi Reyna, beberapa kali dia melihat jam di ponselnya dengan wajah gusar.
"Sudah 10 menit tante, kita harus lihat ke sana sekarang." Reyna bangkit lalu membuka pintu tapi dia malah menemukan Jason yang akan mengetuk pintu. "Kak Jason,"
"Kakak nggak papa?" tanya Reyna langsung sambil memperhatikan wajah kakaknya, apa ada luka atau tidak.
"Memangnya kakak harus kenapa?" tanya Jason heran.
"Zio... maksudku, kakak nggak berantem kan sama Zio?" selidik Reyna membuat Jason tertawa.
"Kak aku serius!"
Jason menghentikan tawanya lalu mengusap rambut adiknya sayang. "Nggak dek, kami tadi hanya bicara."
"Terus?"
"Kakak minta maaf, tadi bersikap seperti itu ke kamu," kata Jason menyesal.
Reyna menabrakkan dirinya, memeluk Jason. "Rey yang harusnya minta maaf, karena aku yang bersalah di sini."
"Nggak papa kok, Rey. Toh itu sudah berlalu juga kan?" Hibur Jason lalu melepaskan pelukan mereka guna melihat wajah adiknya. "Tapi kamu harus janji sama kakak, setelah ini kamu nggak akan seperti itu lagi!"
"Aku janji," kata Reyna sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Yaudah, sekarang kita pulang ya?! Mom pasti khawatir di rumah."
"Kalian menginap di sini saja! Tadi tante udah hubungi mom kalian kok," sahut Melly dari belakang.
"Apa tante mengatakan semua yang terjadi di sini pada mom?" kejar Jason.
"Tidak, tante hanya bilang kalo kalian tante suruh nginep di sini malam ini, itu saja."
"Yaudah, kamu mandi dan istirahat gih pasti lelah habis dari kantor, biar Rey nanti tidur di sini sama tante."
"Yaudah tante, aku mau tidur di kamar Ziovan sekalian nemenin dia kalo butuh sesuatu nanti."
"Aku ikut kakak!" sergah Reyna.
"Ngapain? Kamu mau kita tidur bertiga?? Nggak, nggak ada."
"Iiish... bukan gitu, aku cuma pengen lihat keadaan Zio, itu aja kok."
"Oh, kirain." Jason lalu pergi menuju kamar Ziovan.
"Tante, aku pergi dulu, nanti aku kembali," kata Reyna dibalas anggukan Melly, dia lalu bergegas mengikuti kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...