Pasti kemarin ada yang bertanya-tanya kenapa chapter 90 nggak bisa dibaca, gagal memuat bahkan nggak bisa divote bagi yang udah baca???
Maaf, itu semua karena setelah kupublish chapter tersebut aku balik unpublish lagi dikarenakan adanya kesalahan dalam chap tersebut yang gagal mencantumkan judulnya hhh...
Ya, betul. Bagi yang sempat menerima notif update-nya MDWY itu bener banget. Karena chap itu sudah aku publish tadi malam tapi karena masalah itu jadi aku unpublish lagi.
Sempet beberapa kali publish-unpublish tapi tetep nggak ada perubahan. Jadi kuputuskan buat buka halaman baru dan copas isinya tapi lagi-lagi masalah lain datang, bukannya bener malah isi chap itu hilang semua.
Jadi terpaksa dengan berat hati dan perasaan yang sangat dongkol yang mencoba untuk bersabar, pelan-pelan aku coba nulis chap itu DARI AWAL. Butuh perjuangan banget deh pokoknya bikin chap ini, udah yang pertama bikinnya sampai buat jari-jariku hampir keriting dan mati rasa karena muatan katanya yang emang nggak sedikit ehhh, ditambah ngilang semua lagi dan harus nulis lagi kalo bisa keriting, udah keriting tuh jari.
Oke, kita tinggalkan curcol-nya author dalam menulis chap ini. Dan selanjutnya aku ucapkan makasih banyak untuk kalian yang telah memberikan suntikan semangat dan dukungan buat lanjut saat aku bener-bener down, badmood nulis bahkan pesimis mau nyerah sampai kepikiran untuk berhenti sampai di sini, kalian datang membawa harapan dan semangat baru untukku, itu berarti banget makasih....
Respon positif dan apresiasi kalian buatku bersemangat melanjutkan cerita ini..
Berharap bisa 2 hari sekali up seperti dulu dan semoga kalian bisa tetap konsisten memberikan apresiasi terbaik kalian supaya akunya jg bisa konsisten dan semangat buat up....Happy reading guys...
***
Reyna berusaha secepatnya menguasai dirinya setelah Ziovan selesai dengan makanannya dan kini tengah melihatnya."Kau telah mengacaukan sarapan pagiku." Kesal Reyna dan menarik lepas tangannya dari Ziovan.
Ziovan hanya tersenyum kecil dan melihat istrinya itu sedang mengambil pancake sirup maple sebagai pengganti sarapan pagi yang ia kacaukan tadi.
Meletakkan seporsi pancake sirup maple di depannya, Reyna menatap Ziovan penuh selidik dan antisipasi.
"Kau tidak akan mengacaukan sarapan pagiku lagi, kan?" selidik Reyna dan melanjutkan ucapannya, tak membiarkan Ziovan menjawabnya dulu.
"Aku lapar dan aku butuh makan yang ini. Jadi, jika kau masih ingin makanan yang sama denganku. Maka ambil sendiri, jangan mengacaukan punyaku!" tegas Reyna.
"Tidak, aku tidak akan mengacaukannya kali ini. Jadi makan saja!" balas Ziovan santai dengan senyuman.
"Itu bagus," balas Reyna meski setelah itu dia masih menatap Ziovan dengan penuh selidik saat pria itu terus menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...