Happy reading guys..
***
"Reyna Stephanie Miller, will you marry me?" tanya Ziovan penuh keyakinan sambil memandang intens Reyna.Untuk beberapa saat Ziovan menunggu jawaban Reyna dalam diam, meskipun dalam hatinya tidak henti-hentinya berharap agar Reyna tidak menolaknya.
Reyna hanya menatap Ziovan dengan pandangan yang tak bisa diartikan.
"Apa... kita tidak akan jadi menikah jika aku menolak?" kata Reyna akhirnya.
Deggg... itu bukan jawaban melainkan pertanyaan dan Ziovan tidak tahu harus jawab apa. Dia tidak akan mungkin bisa melepaskan Reyna. Tapi apakah benar jika dia tetap memaksa untuk menikahinya sedangkan gadisnya itu tidak ingin hidup bersamanya?
Ziovan hanya bisa tertunduk lemah dan menunggu Reyna menarik tangannya dari genggamannya. Dia sudah pasrah jika akhirnya Reyna akan menolaknya dan membatalkan pernikahan mereka.
Tapi Reyna tidak juga menarik tangannya dari genggaman Ziovan.
"Jika aku menolaknya sekarang. Apa itu akan mengubah keadaan, Zio?" tanya Reyna lagi.
Refleks Ziovan mengangkat kepalanya, menatap Reyna karena berhasil menangkap maksud tersirat dari pertanyaan Reyna kali ini. "Maksud kamu?"
"Meskipun aku mau menolaknya sekarang, pada akhirnya kita tetap akan menikah juga, bukan?"
"Jadi?" kejar Ziovan.
"Apa aku punya pilihan lain untuk itu?"
"Jadi apa jawaban kamu?" tanya Ziovan memastikan.
"Apa itu belum cukup?"
"Rey... aku ingin tahu jawaban kamu," kata Ziovan mulai tidak sabaran karena Reyna tak langsung menjawabnya malah mengajaknya bermain teka-teki.
"Haruskah-" tanya Reyna belum selesai tapi sudah dibalas anggukan Ziovan.
"Apa?" tanya Ziovan tidak menyerah.
"Yes, i will," kata Reyna akhirnya.
Seperti sudah direncanakan, musik yang tadi memelan sekarang mengalun kembali dengan suara yang lebih keras.
Tanpa menunggu lagi, Ziovan langsung memasangkan cincin di jari manis Reyna. Mengecup tangannya dan tersenyum yang dibalas Reyna dengan senyuman.
Tanpa aba-aba, Ziovan melingkarkan tangannya di pinggang Reyna dan mengangkatnya. Refleks Reyna berpegangan pada pundak Ziovan agar tidak jatuh.
Tidak hanya sampai di situ, Ziovan mulai memutar tubuhnya dengan Reyna dalam lingkup lengannya.
"Zio kamu ngapain? Kita bisa jatuh nanti,"
Ziovan akhirnya berhenti dan menurunkan Reyna. Tapi tidak melepaskan kedua tangannya yang masih melingkari gadis itu.
"Terima kasih karena tidak mengecewakanku dan kedua keluarga kita," kata Ziovan dengan senyum yang tak henti-hentinya mengembang di bibirnya yang dibalas Reyna dengan anggukan.
Ziovan lalu mencium kening Reyna lama dengan memejamkan mata, seolah ia ingin menyalurkan semua kasih sayangnya kepada Reyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...