Happy reading guys....
***
"Oh, jadi ini alasan kamu mau main sama Sena," kata Nensy tiba-tiba hingga Ziovan menoleh."Ckckckck... ada aja itu usaha kamu buat hubungi Reyna, udah dibilangin nggak boleh juga," lanjut Nensy lalu menjewer telinga Ziovan seperti anak kecil.
"Nensy... Nensy, lo apa-apaan sih?" protes Ziovan sambil menyingkirkan tangan Nensy.
"Tadi saat ada maunya aja panggil mbak-mbak, sekarang Nensy-Nensy lagi. Mbak ini lebih tua dari kamu," kesal Nensy.
"Udah kebiasaan sih," kata Ziovan sambil nyengir kuda.
"Sini sayang sama mom! Jangan sama uncle-mu yang datang kalo ada maunya aja," kata Nensy sambil mengulurkan tangannya mengambil Sena. Tapi anak itu malah memalingkan wajah dan tangan kecilnya menggenggam jari Ziovan erat seolah tidak mau dipisahkan dari uncle-nya.
Ziovan tersenyum penuh kemenangan, menyadari Sena lebih pilih dirinya daripada mommy-nya sendiri. "Tuh mbak, Sena nggak mau sama mbak. Dia masih mau sama aku."
"Ayo Sena, kita ke dalam!" kata Ziovan lalu bangkit dan masuk, meninggalkan Nensy yang masih mematung.
"Nanti kita telpon aunty Rey lagi ya? Kamu mau kan?" kata Ziovan yang masih bisa didengar Nensy.
"Ziovan!! Berani kamu melakukannya, aku bilangin tante Mel ya?!" ancam Nensy hingga Ziovan berhenti dan menoleh.
"Aku yakin, mbak tidak akan pernah melakukannya," kata Ziovan santai dan pergi dari sana, meninggalkan Nensy yang kesal pada dirinya sendiri karena selalu luluh jika Ziovan memanggilnya mbak.
Sebab Nensy benar-benar sudah menganggap Ziovan seperti adiknya sendiri dan saat Ziovan memanggilnya mbak, baginya itu adalah hal termanis yang pernah ada.
Di sisi lain, Reyna sedang di ruang tamu berkumpul dengan keluarganya setelah menyapa mereka satu persatu.
Ya, kerabatnya datang untuk menghadiri pernikahannya dengan Ziovan yang akan diadakan lusa.
Ada grandma, ibu mommy-nya yang duduk di samping James dan Sofia. Reyna sudah tidak punya grandma dari pihak daddy-nya, setelah 1 tahun yang lalu meninggal dunia juga grandpa dari pihak keduanya.
Di sofa lain ada kakak dari Sofia, om Sony dan istrinya, Tante Lusia. Anak sulung mereka Andre dan Luna, istrinya yang baru menikah beberapa bulan lalu. Juga anak bungsu mereka, Nathan.
Lalu ada kakak dari James, om Sam dan tante Rose, istrinya. Kemudian ada juga adik dari James, tante Katy dan suaminya, om Mike juga anak satu-satunya mereka, Nick yang baru berumur 7 tahun.
Ya, baik dari saudara James maupun Sofia, tidak ada yang memiliki putri. Karena itulah Reyna jadi satu-satunya putri juga adik kesayangan bagi mereka.
Jika dihitung bukan hanya 1 kakak Reyna tapi 4. Yang pertama sudah jelas Jason, kakak kandungnya. Lalu ada Daniel, anak dari om Sam yang entah ada dimana sekarang.
Lalu ada Andre juga Nathan, anak dari om Sony, mereka semua sangat menyayangi Reyna sebagai adik perempuan satu-satunya. Meskipun kadang Nathan juga menyebalkan, mungkin karena usianya hanya selisih 1 tahun lebih tua dari Reyna.
"Nggak nyangka ya, Reyna kita sudah besar," kata tante Lusia.
"Iya ya udah mau nikah lagi. Ya... setelah itu, dia bukan milik kita lagi dong," sahut tante Katy.
"Kenapa begitu? Rey tetap milik kalian kok," bantah Reyna yang membuat semua orang tertawa.
"Bukan milik kami lagi lah sayang, kan kamu udah nikah. Jadi kamu milik Ziovan dong, suamimu," kata tante Rose setelah mampu menghentikan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...