Happy reading guys...
***
"Ingat! Nanti kamu nggak perlu jemput aku," kata Reyna saat mereka sampai di kampus pagi ini."Iya, nanti juga aku ada meeting penting. Jadi nggak akan bisa jemput kamu."
"Oke, aku masuk dulu," kata Reyna dan hendak membuka pintu.
"Semangat! Semoga berhasil, sayang!" seru Ziovan hingga Reyna menoleh dan mengangguk sebelum keluar.
Reyna berjalan menuju gedung fakultasnya dan tiba-tiba ada yang merangkulnya dari belakang. Refleks Reyna menoleh dan ternyata itu Regina.
"Ngagetin orang aja lo, Gin. Gue pikir tadi siapa?" sergah Reyna yang ditanggapi Regina dengan nyenggir kuda.
"Memangnya lo pikir tadi Ziovan ya?" goda Regina.
"Apaan sih lo, Gin?" kesal Reyna.
"Kemarin gue ke rumah lo, Rey. Tapi elo nya nggak ada."
"Kemarin? Gue di rumah."
"Bukan, maksud gue kemarinnya lagi. Kata nyokap lo, lo lagi pergi ke Singapura buat foto prewed sama Ziovan. Elo kok nggak cerita-cerita sama gue sih, Rey?"
"Gimana gue mau cerita, kalo gue aja nggak tahu."
"Maksud lo?"
"Ya, gue nggak tahu tentang rencana itu. Gue baru tahunya saat ada di pesawat menuju Singapura."
"Kok bisa?"
"Udahlah nggak usah dibahas! Nanti kita bisa telat masuk kelas." Reyna lalu berjalan menuju kelasnya meninggalkan Regina di belakang.
"Tapi Rey, lo kan belum selesai cerita semuanya ke gue!!" teriak Regina.
"Nanti aja gue cerita. Emangnya lo nggak mau ikut ujian?" Reyna berhenti dan menoleh ke arah Gina.
"Ya, mau lah," balas Gina lalu menyusul Reyna yang sudah kembali berjalan.
***
Malam ini Reyna lebih pilih belajar di kamar. Entah sudah berapa lama dia duduk di depan meja belajar dan membaca buku sampai lehernya terasa sakit.Reyna menggerakan kepalanya ke kanan dan kiri guna melemaskan kembali otot lehernya yang kaku. Ketika Reyna melakukannya, tanpa sengaja dia melihat bayangan seseorang di samping pintu.
Dilihat dari bayangannya, sepertinya itu seorang pria.
Apa mungkin kak Jason, tapi kenapa dia berdiri di situ dan tidak masuk saja?
Ahh... aku tahu, pasti dia mencoba untuk mengejutkanku saat aku keluar melewati pintu itu nanti.
Tapi maaf kak, aku sudah tahu rencana kakak. Dan sekarang, gimana kalo aku aja yang mengejutkan kakak? Pasti menyenangkan.
Reyna berjalan ke arah pintu dengan tidak menimbulkan suara langkah kaki. Reyna berhenti dan menempel pada dinding di samping ambang pintu untuk bersiap mengejutkan kakaknya.
Saat ia balik badan untuk mengejutkan Jason, seseorang yang berada di luar kamarnya juga melakukan hal yang sama hingga membuatnya terkejut setengah mati. "Astaga!!" pekik Reyna.
Karena orang yang tadinya ia duga adalah Jason tapi ternyata bukan, membuatnya refleks mundur dan hampir jatuh karena saking terkejutnya.
Untung dengan sigap Ziovan meraih tubuh Reyna dan menahannya hingga gadis itu tidak jadi jatuh.
Selama beberapa saat, mereka hanya saling pandang dengan jarak yang begitu dekat. Sampai akhirnya Reyna sadar dan mendorong tubuh Ziovan untuk melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...