Berharap kalian menyukainya..
Happy reading guys...***
Ziovan dan Reyna masih mencari keberadaan Jason dan Sandra di antara banyaknya orang yang tengah membubarkan diri usai berdansa sampai tak mendengar apa yang dibicarakan para sepupu mereka."Van, Rey bagaimana menurut kalian?" Sampai akhirnya suara Louis mengalihkan perhatian mereka.
"Hemmm...." Ziovan dan Reyna kompak bergumam dan melihat Louis.
"Bagaimana menurut kalian tentang ide Nathan tadi?"
"Ide?" tanya Ziovan dan Reyna hampir bersamaan lalu saling bertukar pandang.
"Ide apa?" tanya Ziovan.
"Astaga... jadi kalian tidak mendengarnya tadi?" Pekik Cristy di samping Regina.
Reyna hanya menggeleng pelan dan beralih pada Nathan. "Memangnya ide apa yang kau katakan tadi, Nath?"
"Hanya menyarankan agar mengirim kalian honeymoon di pulau tak berpenghuni, pasti menyenangkan," kata Nathan santai.
"Apa????" sergah Reyna dengan mata membulat sempurna. Sedangkan Ziovan dan yang lain hanya bisa menahan senyum, tahu Nathan hanya mempermainkan Reyna.
Tapi jika dipikirkan lagi, ucapan Nathan agar mereka honeymoon di pulau tak berpenghuni kelihatannya sangat menarik. Bisa Ziovan masukan ke dalam daftar dari beberapa pilihan yang telah ada.
Reyna akhirnya sadar jika Nathan hanya mempermainkannya. Menatap kesal Nathan tapi pria itu malah tersenyum miring karena telah berhasil mempermainkannya.
"Katakan saja yang sebenarnya, Nath! Kau ingin adik perempuan kita satu-satunya ini jatuh sakit karena shock? Lihat! Wajahnya sampai pucat pasi begitu," tegur Andre pada adiknya, meski begitu terdapat senyuman kecil di bibirnya seolah tujuan sebenarnya adalah menggoda Reyna.
"Habis gimana kak? Daripada mereka di sini tapi pikirannya sudah tidak di sini, mending kita kirim mereka honeymoon di pulau tak berpenghuni aja, biar nggak ada yang ganggu sekalian," balas Nathan enteng yang langsung mendapatkan tatapan tajam Reyna.
Sedangkan yang lain hanya bisa menahan rasa geli atas ucapan Nathan, bahkan Ziovan juga. Membuat Reyna semakin kesal saja saat mengetahuinya. Bagaimana mungkin Ziovan bisa bereaksi seperti itu, jika kenyataannya pria itu tahu apa yang membuat pikiran mereka teralihkan hingga tidak mendengar pembicaraan para sepupu.
"Ada apa ini?" Suara itu membuat semuanya mengalihkan pandangan mereka ke arah Jason dan Sandra yang baru datang.
Kelegaan terlihat jelas di wajah Ziovan dan Reyna apalagi setelah melihat tangan Sandra dalam genggaman Jason. Tahu pertanda apa itu hingga Ziovan dan Reyna saling bertukar pandang dengan senyuman bahagia mereka, mengetahui keinginan mereka telah terkabul. Bahkan kekesalan yang sempat dirasakan Reyna tadi hilang entah kemana karena ini.
"Ehh... elo, Jas. Ini Nathan, godain adik lo buat honeymoon di pulau tak berpenghuni. Dan lo patut lihat gimana reaksinya tadi," kata Daniel.
"Kak Daniel!" protes Reyna.
"Wah... ketinggalan pertunjukkan yang seru dong kita," kata Jason pada Sandra di sampingnya.
"Kakak...." protes Reyna tak suka jika kakaknya sudah ikut-ikutan seperti ini.
"Ya, iyalah Jas. Lo ketinggalan, kan lagi sibuk dengan hal lain," balas Ziovan.
"Iya Jas, lo darimana tadi?" tanya Andre hingga Jason kebingungan menjawabnya dan melihat Sandra.
"Ya... Kak Andre, nggak tahu apa kalo kakak dan mbak Sandra baru aja jadian?!" kata Reyna sambil mengarahkan pandangannya pada tangan Jason dan Sandra yang masih bertaut hingga yang lain mengikuti arah pandang Reyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...