Chapter 81 - First Night

5.9K 184 80
                                    

Berharap kalian menyukainya....
Happy reading guys....

Baca sampai akhir kalo nggak mau menyesal nantinya!!

***
Hampir tengah malam saat mereka sampai di gedung tempat penthouse Ziovan. Berhenti di depan lobi, Ziovan menoleh ke arah Reyna. Sejak kejadian tadi mereka tidak terlibat pembicaraan apapun.

Bukan karena Ziovan tidak punya bahan pembicaraan atau pria itu tengah menyesali tindakannya tadi, bukan. Tapi dikarenakan Ziovan masih ingin menikmati saat-saat dimana Reyna hanya memperhatikannya dengan apapun yang ada di pikiran gadis itu tentangnya, dia tak peduli.

Karena itu bukanlah hal biasa baginya untuk menerimanya atau bagi gadis itu untuk dilakukan. Apalagi selama ini dialah yang selalu memperhatikan gadis itu.

Dan lihat saja sekarang, usaha Ziovan itu tidaklah sia-sia. Karena Reyna masih memperhatikannya sampai Ziovan menoleh, gadis itu baru mengalihkan pandangan.

"Tidak apa kan, jika turun di sini?" kata Ziovan hingga Reyna kembali melihatnya.

"Apa?" tanya Reyna balik. "Ohh... kau ingin agar aku turun di sini sementara kau memarkir mobil? Baiklah, itu tidak masalah," katanya lagi setelah berhasil memahami maksud ucapan Ziovan.

Reyna hendak membuka pintu mobil tapi Ziovan menahan tangannya membuatnya menoleh.

"Bukan itu," kata Ziovan mendahului Reyna yang akan bicara. "Aku akan turun bersamamu. Tapi seharusnya kita tidak harus berhenti di sini."

"Ada akses di tempat parkir yang akan langsung membawa kita ke tempat itu. Tapi sayangnya, aku melupakan kode aksesnya," kata Ziovan dan tersenyum konyol lebih kepada dirinya sendiri.

Ya, seharusnya mereka tak harus berhenti di sini dan masuk melewati lobi, mengingat Ziovan punya ceruk tersendiri untuk tempat parkir mobil-mobilnya saat ia tinggal di sini dulu dan akses yang akan langsung menuju penthouse nya berada tepat di depannya.

"Jadi kupikir, lebih baik kita turun di sini dan membiarkan petugas valet memarkirnya daripada kita yang harus kembali ke sini hanya untuk masuk," jelas Ziovan dengan senyuman hingga Reyna ikut tersenyum mengetahui kebenaran itu.

Perhatian mereka teralihkan karena kedatangan petugas valet yang membukakan pintu untuk Reyna. "Miss," katanya dengan sopan.

Reyna tersenyum miring pada Ziovan seolah mengatakan 'Lihatkan! Masih ada yang memanggilku Miss di sini'. Dia lalu keluar dari mobil.

"Maaf, Mrs," kata petugas valet memperbaiki sapaannya saat melihat Reyna keluar dengan gaun pengantin.

Ziovan yang masih di dalam mobil dibuat tersenyum geli mendengarnya, dia lalu keluar dan mendapati Reyna sedang mencebikkan bibirnya kesal karena ucapan petugas valet.

Perhatian Ziovan teralihkan karena petugas valet itu menghampirinya. Ziovan lalu menyerahkan kunci mobilnya dan hendak menunjukkan kartu tanda pengenal dan kepemilikkannya di sini untuk memberitahu petugas valet, di ceruk mana dia harus memarkir mobilnya.

"Tidak perlu repot-repot Mr. Russell, saya ingat anda juga ceruk parkir mobil anda."

"Oh, baiklah. Terima kasih."

"Sama-sama, sir," balas petugas valet itu sebelum masuk mobil Ziovan.

Sedangkan Ziovan mengitari badan mobil menuju Reyna yang masih bertahan dengan wajah cemberutnya. "Ayolah, sayang! Jangan terlalu berharap ada yang akan memanggilmu Miss lagi, selama kau masih memakai gaun itu," katanya dengan nada geli.

"Ahhh... harusnya aku menggantinya dulu tadi," sesal Reyna saat sadar gaunnya lah penyebabnya.

"Harusnya dan itu sudah terlambat sekarang." Ziovan tak lagi mampu menahan senyuman gelinya hingga Reyna menatapnya kesal.

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang