Berharap kalian menyukainya...
Happy reading guys...Ingat comment adalah mood boosternya author!!
***
"Zio...." cegah Reyna terlambat, kejadiannya terjadi begitu cepat hingga Reyna tak bisa menduga bahkan mencegah Ziovan melepas ikatan tali pada bathrobe-nya.Hanya dalam sekali sentakan, Ziovan telah berhasil mengurai ikatan tali bathrobe. Reyna hanya bisa terpaku dan kembali memejamkan matanya tak kala Ziovan membuka dan melepas bathrobe-nya dengan perlahan, turun melewati kedua sisi bahunya sampai akhirnya jatuh ke lantai.
Sungguh Reyna tak ingin melihat reaksi Ziovan saat melihatnya mengenakan pakaian kekurangan bahan yang begitu sialan itu.
Dengan detak jantung tak beraturan dan napas yang memburu, Reyna mengintip dari balik bulu matanya hanya untuk mengetahui reaksi Ziovan. Aneh memang, saat ia tak ingin melihat bagaimana reaksi Ziovan ketika melihat penampilannya ini, malah ada sebagian dari dirinya yang begitu penasaran.
Dari balik bulu matanya, Reyna melihat Ziovan membuat jarak dengannya. Dia mundur selangkah, melipat tangan dan memperhatikannya. Seolah pria itu membutuhkan ruang untuk bisa memperhatikannya dengan seksama dan menilai penampilannya.
Tak yakin dengan pemikiran itu karena Reyna tak cukup jelas melihatnya disebabkan Ziovan yang melihatnya, membuatnya panik hingga memejamkan mata sepenuhnya.
"Sempurna dan sangat menarik, kau terlihat begitu luar biasa dengan itu," kata Ziovan sambil melihat Reyna dari ujung kepala hingga kaki dengan kekaguman yang terlihat jelas di matanya.
Jantung Reyna berdetak cepat, sekujur tubuhnya meremang merasakan tatapan Ziovan yang menelusuri tubuhnya. Rasanya oksigen di sekitarnya mulai berkurang membuatnya kesulitan bernapas. Rasa panas menjalar di pipinya dan semakin panas tak kala mendengar ucapan Ziovan yang menjadi bukti jika pemikiran dan apa yang tadi ia lihat tidaklah salah.
"Tapi aku tahu, kau tidak merasa nyaman dengannya, bukan?" Lanjut Ziovan hingga Reyna refleks membuka matanya.
Reyna menatap bingung Ziovan, tak mengerti dengan tindakan pria itu yang tadi seperti akan menciumnya tapi tanpa bisa diduga pria itu malah melakukan hal lain. Dan perkataannya sekarang juga tak bisa dimengerti Reyna, apa sebenarnya maksud ucapan pria itu?
Tanpa mendengarkan jawaban Reyna, Ziovan berlalu begitu saja menuju walk in closet dan meninggalkan Reyna yang semakin tenggelam ke dalam kebingungannya.
Apa ini Zio? Kau ingin membuatku berada dalam ketidakpastian? Terbunuh perlahan karena kegugupan, detak jantung yang tidak wajar dan sesak napas? Kenapa kau begitu membuatku bingung dengan tindakan dan kata-katamu yang terakhir? Apa sebenarnya maksudmu?
Sampai beberapa saat Ziovan tak juga kembali hingga Reyna memiliki beberapa pemikiran yang datang tanpa diundang.
Mungkinkah dia marah padaku? Tapi apa yang kulakukan? Jika sejak tadi aku sudah berusaha meyakinkan diriku bahwa inilah saatnya. Ya, meski aku tidak bisa mencegah reaksi tubuhku yang tak bisa kukendalikan, kegugupanku.
Mungkinkah ini berhubungan dengan kata-katanya yang terakhir? Ya, aku tahu. Dia tidak membutuhkan jawabanku, untuk tahu aku tidak merasa nyaman dengan ini. Apa itu yang membuatnya marah?
Reyna tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, dia begitu bingung dan tidak tahu arah akan semua yang terjadi ini.
Merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya, Reyna bergerak mengambil kimono dari dalam paper bag di meja rias. Sekarang Reyna tak peduli lagi jika harus mengenakannya. Toh kenyataannya akan sama saja, Ziovan telah melihatnya. Jadi apa lagi yang harus ia tutupi sekarang dengan kembali mengenakan bathrobe?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...