Berharap kalian menyukainya..
Happy reading guys....***
"Begitu jeleknya hingga membuatmu terhanyut sampai tidak melepaskan pandanganmu dariku? Bahkan saat Cristy membawamu mendekat, kau sama sekali tidak melepaskan pandanganmu dariku. Apa itu maksudmu, sayang?" kata Ziovan dengan senyuman tertahannya hingga Reyna mencebikkan bibirnya kesal.Ziovan tersenyum geli melihat istrinya yang merajuk, terlihat menggemaskan di matanya. Dia lalu membawa gadis itu masuk ke dalam pelukannya hingga membuat Reyna terkejut setengah mati.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Reyna setelah mampu menguasai dirinya.
"Membuat istriku agar tidak lagi kesal padaku," kata Ziovan santai sambil mengeratkan pelukannya tanpa mempedulikan berpasang-pasang mata yang tengah melihat mereka.
"Bukankah ini juga yang kau lakukan untuk memadamkan amarahku tadi?" Lanjut Ziovan tak mampu menahan senyumnya mengingat bagaimana Reyna yang tiba-tiba memeluknya untuk memadamkan amarahnya tadi siang.
"Tapi aku tidak sepertimu yang selalu meminta lebih dan juga hal semacam ini," sangkal Reyna tanpa menolak atau membalas pelukan Ziovan dan hanya membiarkannya saja.
Tersenyum geli, Ziovan sadar gadis itu tengah menyindirnya.
"Biar saja! Toh aku meminta hal semacam ini hanya pada istriku dan bukan pada orang lain," kata Ziovan yang sukses membuat Reyna memerah. Untung saja dengan posisinya sekarang, Ziovan jadi tidak tahu jika pipinya sudah semerah tomat.
"Dan lagi, aku hanya sedang berusaha, siapa tahu kau menyukainya dan membuatmu tidak lagi kesal padaku."
"Astaga... kenapa kau jadi pintar sekali membela diri sekarang?" Reyna memutar matanya jengah.
Ziovan hanya tersenyum sebelum melepas pelukannya dan meletakkan tangannya di kedua bahu Reyna. "Sekarang katakan padaku! Bagaimana penampilanku tadi?"
"Kau sudah tahu jawabannya."
"Ya, tapi aku ingin mendengarnya darimu. Jadi apa itu?"
"Emm... lumayan."
"Hanya lumayan?"
"Ya... sedikit luar biasa karena aku tidak pernah tahu jika kau bisa bermain piano dan bernyanyi sebelumnya," kata Reyna sambil mengedikkan bahunya.
"Oh astaga... ada apa denganku? Istriku hanya setengah memujiku tapi itu sudah membuatku tersanjung seperti ini?" Ziovan pura-pura mengeluh dengan memijit kepalanya pelan.
Reyna terkikik geli dengan menutup mulutnya agar tawanya tak meledak melihat Ziovan seperti itu. "Oh, benarkah?" kata Reyna setelah mampu menguasai dirinya.
Ziovan yang dari tadi melirik Reyna dari balik jari-jarinya, tersenyum sekilas karena berhasil menghilangkan kekesalan gadis itu. Ziovan lantas menurunkan tangan dari kepalanya dan melihat Reyna.
"Jadi, untuk siapa lagu itu?" Lanjut Reyna dengan seringaian yang hampir tidak kentara, berniat membalas perbuatan Ziovan yang sempat membuatnya kesal.
"Apa ini? Kau tahu benar untuk siapa lagu itu," balas Ziovan terpancing emosi dan Reyna tersenyum kecil karena pria itu telah masuk dalam perangkapnya.
"Aku tahu?" Reyna pura-pura terkejut dengan menunjuk dirinya sendiri. "Oh... apa lagu itu untuk mbak Sandra?" Lanjutnya setelah pura-pura berpikir keras.
"Apa hubungannya dengannya? Kau tahu, aku tidak__"
"Kenapa? Aku tidak bilang jika itu darimu untuknya. Bisa saja kan, kau menyanyikan lagu itu untuk mewakili perasaan kak Jason untuk mbak Sandra?" sela Reyna yang membuat Ziovan mendegus sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...