Extra Chapter 1

3.7K 120 122
                                    

Happy reading guys....

***
"Zi-o...." kata Reyna dengan suara tercekat serta detak jantung yang berdetak cepat saat Ziovan setengah menindihnya dan wajah pria itu tepat di atas wajahnya.

Ziovan menyanggah tubuhnya dengan satu tangan dan tangan lain mulai terulur ke arah Reyna. Tanpa sadar Reyna menahan napas tak kala sentuhan jari Ziovan menyapu wajahnya, menyingkirkan beberapa helai rambut dari sana. Reyna menundukkan pandangan, tak berani melihat Ziovan di atasnya.

Ziovan membelai wajah Reyna dengan sangat lembut dari dahi sampai berakhir di pipi. Menyentuh bibir atas gadis itu dengan jempolnya dari satu sisi ke sisi lain, kembali ke sisi itu melalui bibir bawah Reyna dengan sentuhan seringan bulu.

"Kau mau apa?" tanya Reyna, suaranya bergetar karena kegugupannya.

"Zi-" Telunjuk Ziovan sudah di depan bibirnya saat Reyna kembali bicara.

Tanpa mengatakan apapun, Ziovan menyingkirkan telunjuknya dari sana. Kembali menyentuh satu sisi wajah Reyna membuat Reyna menegang karena sentuhan Ziovan yang tak seperti biasanya.

Detak jantung Reyna berdetak semakin cepat. Napasnya mulai memburu. Kegugupan mendominasi saat Ziovan menurunkan wajahnya mendekat. Tanpa sadar tangan Reyna bergerak gelisah, meremas jari-jarinya di samping tubuhnya.

Kenapa dia membuatku seakan terancam seperti ini?

Haruskah aku mendorongnya sekali lagi?

Tidak. Reyna menjatuhkan tangannya yang akan terangkat kembali menempel pada tempat tidur. Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa mencegahnya untuk mendapatkan haknya atas diriku.

Reyna memejamkan matanya saat jarak wajah Ziovan semakin dekat. Ayo Rey, kau bisa melalui ini! Ziovan tidak akan menyakitimu. Kau tidak perlu merasa terancam seperti ini!

Hembusan napas Ziovan mulai Reyna rasakan menerpa wajahnya. Reyna memejamkan matanya rapat-rapat melawan kegugupan yang belum pergi.

Reyna merasakan sesuatu yang seringan bulu dan terasa lembut tepat di depan bibirnya. Reyna mulai menebak-nebak apa itu saat tiba-tiba bunyi ponsel membuyarkan semuanya.

Refleks Reyna membuka mata, Ziovan baru saja menjauhkan wajahnya. Reyna shock mendapati jawaban atas pertanyaannya. Bibir Ziovan adalah sesuatu itu, yang nyaris menciumnya di detik berikutnya.

Reyna masih menenangkan detak jantungnya saat Ziovan menyingkir dari atas tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidur. Sekilas Reyna melihatnya merogoh saku celana dan keluar menuju balkon. Reyna menghela napas berat beberapa kali dan menutupi wajahnya dengan tangan. Ya tuhan....

Beranjak bangun, Reyna tahu jika ini belum selesai. Pikiran itu membuatnya panik dan mulai mondar-mandir di samping tempat tidur.

Samar-samar Reyna mendengar suara Ziovan sedang bicara dengan seseorang di ponselnya. Reyna berhenti dan melihat ke arah balkon, Ziovan berdiri membelakanginya di sana.

Reyna mengusap dahinya yang mulai berkeringat dingin. Bagaimana ini? Aku tidak bisa menguasai diriku dan kegugupan ini saat dia mulai mendekatiku.

Reyna melakukan gerakan mengipasi dirinya dengan kedua tangan sambil mondar-mandir, menghela napasnya. Merasa gerah seperti tak ada udara yang tersisa di ruangan ini, seolah semuanya dipenuhi kegugupan serta kepanikannya hingga tak ada tempat untuk udara di sini.

Ayo Rey, tenangkan dirimu dan atasi kegugupanmu! Kau bisa melakukannya.

Reyna berhenti, menghirup napas dalam-dalam dan menghelanya perlahan. Melakukannya beberapa kali, pada akhirnya Reyna menghembuskan napas frustrasi saat gagal membuat dirinya tenang.

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang