Happy Reading guys....
***
Dalam perjalanan pulang, sudah beberapa kali Reyna menguap. Malam pun sudah sangat larut saat mereka tiba di rumah, dikarenakan jarak dari tebing di pinggir kota sampai ke kompleks perumahan Reyna di tengah kota sangatlah jauh."Bersihkan dirimu dan langsung tidur!"
"Aku masih harus belajar dulu sebelum itu. Selamat malam," kata Reyna lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu rumahnya.
"Rey!" Ziovan keluar dari mobil dan menyusul Reyna. "Apa?"
"Tidak perlu belajar untuk malam ini. Besok pagi saja," kata Ziovan sambil merapikan rambut Reyna yang sudah kusut.
"Tapi__"
"Aku tahu, kamu mau bilang kalo kamu tidak bisa bangun pagi, bukan?" tebak Ziovan yang dibalas anggukan Reyna.
"Tenang saja, aku yang akan bangunin kamu!"
Mendengar itu Reyna langsung teringat kejadian tadi pagi saat Sofia menemukannya dan Ziovan sedang tertidur di kamarnya, mengakibatkan selama sarapan Jason selalu mengusiknya.
"Kamu mau nginap di sini lagi?" selidik Reyna.
"Tidak, aku akan tidur di rumah."
Reyna akan bertanya lagi tapi kalah cepat dari Ziovan. "Aku akan menghubungimu. Tapi jika kamu tidak bangun juga, aku akan suruh Jason bangunin kamu. Jadi jangan khawatir akan seperti tadi pagi lagi!"
"Terima kasih," kata Reyna sambil tersenyum.
"Buat apa?" tanya Ziovan heran.
"Buat semua yang kamu lakukan untukku selama ini. Terima kasih."
"Manis sekali," kata Ziovan sambil mengacak rambut Reyna pelan.
"Zio... aku serius," protes Reyna.
"Iya. Sama-sama, sayang." Ziovan bertahan dengan melihat Reyna sambil tersenyum. "Lalu?"
"Apa?"
"Apa aku tidak akan dapat imbalan untuk itu?"
"Apa?" tanya Reyna, lagi-lagi tidak mengerti.
Ziovan mendekatkan wajahnya ke arah Reyna membuat Reyna refleks mundur menghindarinya. Ziovan lalu menepuk pipinya dengan telunjuk, menyuruh Reyna untuk menciumnya.
"Aku ngantuk," kata Reyna lalu berbalik hendak membuka pintu.
"Aku hanya bercanda, Rey. Jangan marah!" kata Ziovan hingga Reyna berbalik ke arahnya. "Benarkah?"
"Ya."
"Tapi aku serius," kata Reyna lalu mencium pipi Ziovan sekilas hingga Ziovan mematung di tempat.
"Jangan sakit lagi karena hal ini!" goda Reyna teringat perkataan Ziovan saat pria itu sedang sakit dan bilang penyebabnya karena ciuman darinya malam itu.
"Dan selamat malam," kata Reyna sambil tertawa lalu buru-buru membuka pintu rumah.
Saat Ziovan sadar dari rasa terkejutnya, tepat di saat itu Reyna menutup pintu.
"Kamu curang, Rey!" Ziovan setengah berteriak lengkap dengan senyuman konyol di bibirnya.
***
Jam baru menunjukkan pukul 3 dini hari tapi Ziovan sudah terjaga dan berusaha menghubungi Reyna. Karena ia tahu, pasti akan butuh banyak waktu untuk membangunkan gadisnya itu.Puluhan kali Ziovan telah menghubungi Reyna, bahkan jam telah menunjukkan pukul setengah 4 dini hari. Itu artinya sudah setengah jam sejak ia menghubungi gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...