Chapter 62 - Sama Kesalnya

3.5K 140 14
                                    

Happy reading guys....

***
"Sayang, bersihkan dirimu! Sementara mom akan ambil gaunmu di kamar lain," kata Melly saat mereka sampai di depan kamar Ziovan.

Setelah Melly pergi, Reyna membuka pintu kamar Ziovan. Keadaan di dalam masih sama seperti saat pertama kali Reyna masuk dan membersihkan kamar ini waktu itu.

Melihat-lihat, Reyna baru sadar jika kamar ini memiliki balkon dengan pembatas kaca seperti di kamarnya. Belum berniat mandi, Reyna putuskan berjalan ke sana.

Membuka pembatas kaca, hembusan angin senja langsung menerpa wajah Reyna dan menerbangkan helaian rambutnya yang tergerai ke belakang. Memejamkan mata, Reyna menikmati hembusan angin yang membelai wajahnya. Terasa menenangkan dan damai.

Reyna membuka mata, melangkah keluar menuju balkon dan tidak ada apapun di sana. Tapi saat Reyna mendekati pembatas balkon, matanya berbinar takjub melihat hamparan bunga mawar di bawah sana.

Dia tak menyangka taman bunga itu tepat di depan bawah kamar Ziovan. Indah, sangat indah melihat hamparan bunga mawar berbagai warna itu dari atas sini.

Pasti menyenangkan dan menyegarkan mata saat bangun di pagi hari, datang ke sini dan disuguhi pemandangan indah itu. Saat memikirkannya, Reyna jadi menyadari satu hal yang terasa janggal.

Bagaimana bisa taman bunga itu ada di sana, di depan bawah kamarnya? Sedang menurut penuturan mom waktu itu, Zio sangat tidak menyukainya. Lalu bagaimana bisa setiap hari dia....

Tiba-tiba Reyna mendapat sebuah pemahaman lalu melihat sekeliling.

Apa mungkin dia tak pernah datang ke sini? Itu sebabnya di sini tidak ada sofa atau apapun?

Reyna berbalik dan melihat kembali hamparan bunga di bawah sana. "Ckkk... sayang sekali, pemandangan seindah ini dilewatkan begitu saja."

Aneh, aku begitu menyukai hal ini tapi dia malah sebaliknya. Ahh... mungkin aku bisa membuatnya menyukai ini juga. Bukankah tadi dia memberiku mahar taman bunga mawar?

Reyna tersenyum kecil dengan sebuah rencana di kepalanya saat ini. Tiba-tiba terdengar suara Melly yang memanggilnya.

"Aku di sini, mom," sahut Reyna dan tidak lama muncullah Melly dari dalam.

"Kau di sini, sayang?"

"Ya, mom. Tiba-tiba aku ingin menghirup udara segar tadi dan aku lihat ada balkon, jadi aku ke sini."

Melly menyentuh pipi Reyna dan tersenyum. "Menyenangkan setiap kali melihatmu di sini, sayang. Rasanya seperti punya seorang putri yang telah lama mom dambakan."

Reyna balas tersenyum dan menyentuh tangan Melly di pipinya. "Dan sekarang mom telah mendapatkannya, bukan?"

Melly mengangguk dengan senyuman juga mata yang mulai berkaca-kaca. "Bolehkah mom memelukmu, sayang?"

"Tentu saja, mom," kata Reyna dan masuk ke dalam pelukan Melly. Melly lalu mengelus rambut Reyna dengan sayang. Kenyamanan yang sama kembali didapat Reyna, Melly benar-benar seperti Sofia.

"Oh iya mom, mom pasti selalu merawat taman dengan sangat baik ya? Mereka terlihat begitu indah dari sini," kata Reyna setelah melepaskan pelukannya.

"Hanya terkadang jika mom punya waktu. Biasanya para maid yang melakukannya untuk mom."

"Dan kau benar, mereka terlihat sangat indah dari sini. Tapi sayang, orang yang ada di sini sama sekali tidak peduli," lanjut Melly membicarakan Ziovan dan Reyna mengangguk setuju untuk itu.

"Ya, sayang sekali mom. Jika aku yang tinggal di sini, aku tidak akan melewatkan satu haripun untuk melihat mereka," kata Reyna sungguh-sungguh.

"Kapanpun kau mau, kau bisa datang ke sini untuk melihatnya, sayang." Melly mengelus wajah Reyna dengan sayang, tak lupa dengan senyum keibuan miliknya.

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang