Chapter 64 - Gara-Gara Sebuah Senyuman

3.6K 142 30
                                    

Semoga kalian menyukainya!!!
Happy reaading guys....

***
Malam ini Reyna kenyang dengan pujian dari semua orang, baik itu untuknya pribadi atau untuk hubungannya dengan Ziovan yang katanya sangat serasi dan sweet.

Duduk berjejer dengan keluarga dan para tamu, Reyna menikmati makan malamnya dalam diam. Di samping kanan kirinya ada Lana dan Cristy.

Tepat di depannya, Ziovan duduk di sana menikmati makanannya dengan pandangan yang tak lepas dari Reyna. Sebenarnya Reyna tahu itu tapi berusaha mengabaikannya.

Di bawah meja Ziovan menjulurkan kakinya, menyenggol kaki Reyna agar gadis itu menaruh perhatian kepadanya.

Cepat-cepat Ziovan menarik kakinya dan berusaha bersikap biasa tak kala kaki yang jadi sasarannya tadi bukanlah kaki Reyna melainkan kaki Lana, istrinya Daniel.

Terbukti Reyna tak mengalihkan perhatiannya dari makanan dan Lana yang melihat ke bawah, mencari tahu siapa yang telah menyenggol kakinya.

Kesalahpahaman mulai terjadi saat Daniel melemaskan kakinya dengan menjulurkan kaki ke depan, tepat di saat itu Lana melihatnya dan beranggapan Daniel lah pelakunya.

"Ada apa mbak?" tanya Reyna, terusik dengan tingkah Lana.

"Ehh... tidak, tidak ada Rey," kata Lana tergeragap, tak ingin memberitahu Reyna perihal sikap suaminya.

Tersipu dengan wajah bersemu merah, Lana melihat Daniel sekilas.

Reyna ikut melihat Daniel dan dibuat heran saat mendapati Daniel sibuk bicara dengan Andre. Yang artinya kakak sepupunya itu bukanlah penyebab dari wajah Lana yang memerah, tapi kenapa kakak ipar sepupunya itu sempat melihat ke arah Daniel?

Perhatian Reyna teralihkan karena suara deheman Ziovan di samping Daniel. Melihat sekilas Ziovan dan mendapati pria itu sedang melihatnya. Tanpa mengatakan apapun, Reyna kembali fokus pada makanannya.

Hal itu membuat Ziovan frustrasi. Dia pikir bisa berhasil menarik perhatian gadis itu, tapi ternyata....

Ya, memang cukup berhasil tapi bukannya melihatnya sekilas dan kembali mengabaikannya seperti itu.

Tak menyerah, Ziovan kembali menjulurkan kakinya ke depan dan menyenggol kaki Reyna lagi. Kali ini berusaha agar tepat sasaran dan membuat gadis itu menaruh perhatian kepadanya sepenuhnya.

"Kakak apaan sih?" Lagi-lagi Ziovan salah sasaran. Kali ini Cristy yang duduk di samping lain Reyna. Menatap kesal Louis, Cristy mengira kakaknya-lah yang melakukannya dan bukannya Ziovan.

"Apa?" tanya balik Louis dengan wajah bingung, tidak tahu menahu apa yang terjadi.

"Kaki kakak nggak bisa diem? Kenapa pake acara nyenggol-nyenggol kakiku?"

"Hey... siapa yang nyenggol-nyenggol? Dari tadi kaki kakak diam di sini kok," sangkal Louis.

Ziovan menutup wajahnya dengan satu tangan, frustrasi. Bagaimana mungkin hanya untuk menarik perhatian Reyna agar tertuju padanya saja bisa sesulit ini.

Mendapati Ziovan seperti itu, membuat semuanya menjadi jelas bagi Reyna. Ziovanlah dalang dari semua ini, membuat Lana tersipu karena mengira Daniel yang melakukannya dan Louis yang malang karena dituduh melakukannya oleh Cristy.

Reyna tak habis pikir, apa yang diinginkan pria itu dengan melakukan semua ini? Membuat kesalahpahaman di antara anggota keluarga? Apa untungnya melakukan itu?

Mendapati Ziovan masih menutup wajahnya, Reyna berniat memberi pria itu pelajaran.

"Arrgghhh...." Refleks Ziovan berteriak kesakitan karena seseorang sudah menginjak kakinya.

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang