Happy reading guys....
***
Ziovan baru selesai meeting bersama Jason, membantu kakak iparnya itu mendapatkan mega proyek dari calon client yang sulit ditangani. Karena itulah Ziovan bersedia membantu Jason.Jika bukan karena itu dan Jason bukanlah sahabat yang merangkap jadi kakak iparnya, Ziovan akan lebih pilih bersama Reyna. Menghabiskan waktu bersama istrinya itu di kediaman Miller pada hari kedua pernikahan mereka.
Baik Ziovan maupun Jason, wajah mereka terlihat lelah saat masuk rumah. Meski mereka berhasil mendapatkan mega proyek itu tapi tak bisa dipungkiri jika begitu sulit membuat client itu terkesan dengan materi presentasi mereka.
Ziovan mengikuti langkah Jason dengan sibuk melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya. Tapi setelah itu dia malah kesulitan bernapas. Bukan karena dasinya tapi karena pemandangan di depannya yang seolah membawa kabur semua oksigen di ruangan itu hingga membuat dada Ziovan sesak dan panas.
"Rey," kata Jason pada Reyna yang duduk di ruang keluarga, menonton tv.
"Kakak, udah pulang?" Reyna menoleh sekilas dan kembali fokus pada layar tv.
Sampai akhirnya kesadaran jika Ziovan tadi pergi bersama Jason membuat Reyna menoleh kilat. Jason sedang melihat Ziovan di belakangnya, yang terpaku menatap Reyna dan pemandangan yang ada di depannya.
Refleks Reyna melihat ke bawah, dimana Nathan sedang tiduran di pangkuannya. Pandangan Nathan masih terfokus pada film, tak sadar apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Mati kau, Rey! Ziovan melihatnya dan dia jelas tidak suka. Apa yang akan kau lakukan sekarang? Habislah kau kali ini! Rutuk dewi batin Reyna yang tengah bersembunyi di suatu tempat.
Tahu Ziovan tidak suka ini yang artinya masalah untuknya. Reyna kembali melihat Ziovan dengan pandangan horor dan mengguncang lengan Nathan. "Nath-Nath bangun!" Panik Reyna.
"Apaan sih, Rey? Lagi seru nih. Jangan ganggu ah!" Nathan menyingkirkan tangan Reyna, tanpa mengalihkan pandangannya dari film sedikitpun.
Reyna semakin panik mendapat respon Nathan yang seperti itu, ditambah sekarang bukan hanya Ziovan yang melihatnya tapi Jason juga. Cepat-cepat mengalihkan pandangan, Reyna berusaha bersikap biasa seolah tak ada hal yang salah terjadi di sini.
Tak mudah melakukannya jika saat ini saja jantung Reyna dibuat kebat-kebit dengan situasi yang tak nyaman dan sangat berbahaya untuknya ini.
Jason menepuk pundak Ziovan, menyadarkan sahabatnya itu. Jason lantas duduk di sofa tepat di depan samping Reyna diikuti Ziovan. Baru di saat itulah Nathan menyadari kehadiran mereka.
"Van, Jas. Udah selesai meeting nya?" kata Nathan yang dibalas anggukan singkat Jason sedangkan Ziovan hanya diam saja.
Reyna mulai bisa bernapas lega, berpikir Nathan akan mengerti keadaan setelah menyadari keberadaan Ziovan dan dengan tahu diri akan bangun dari pangkuannya.
Tapi ternyata Nathan malah kembali fokus pada film dan bersikap biasa saja, seolah tak membuat kesalahan dengan tidur di pangkuannya saat ada Ziovan di sini.
"Nath, bangun kenapa?!" Kesal Reyna sambil menyingkirkan kepala Nathan.
"Apaan sih Rey? Ganggu banget."
"Bangun!!" Geram Reyna pelan, menatap tajam Nathan. Melirik ke arah Ziovan, mengisyaratkan Nathan agar secepatnya bangun karena itu.
Tapi bukannya bangun, Nathan semakin memperjelas keadaan dan membuatnya sukses mendapatkan tatapan membunuh dari Reyna. "Oh... jadi karena Ziovan ada di sini makanya kau begitu ribut minta aku bangun."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
Любовные романыSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...