Happy reading guys....
***
Untung hari ini Reyna tidak ada kelas, jadi peluang bertemu dengan tunangannya yang menyebalkan itu akan sangat kecil.Hari ini dia tidak ingin kemana-mana. Toh mobilnya juga tidak ada, lebih baik nyantai di rumah sambil baca novel kesukaannya.
Reyna sedang membaca novel di kamar saat ponselnya tiba-tiba berbunyi. Mengambil ponsel di atas nakas lalu melihat siapa yang menghubunginya.
"Kak Jason, kenapa menghubungiku? Bukannya dia masih di rumah?" gumam Reyna lalu mengangkatnya. "Ya, kak?"
"Ambilin dokumen kakak di kamar, Rey!"
"Kenapa nggak ambil sendiri? Kakak kan masih di rumah."
"Kalo kakak masih di rumah, ya pasti kakak ambil sendiri, nggak bakal nyuruh kamu."
"Jadi kakak udah di kantor? Kapan berangkatnya? Perasaan tadi masih sarapan di bawah."
"Belum, ini baru mau nyampe kantor, kalo harus pulang lagi kakak bisa telat rapat nanti. Jadi bawa dokumen kakak ke kantor ya!!"
"Rey nggak bisa," kata Reyna cepat.
"Kenapa? Kamu lagi nggak di rumah? Pergi kemana kamu?"
"Aku masih di rumah, nggak kemana-mana. Tapi aku nggak bisa bawa dokumen kakak ke kantor karena nggak ada mobil di rumah."
"Memangnya mobilmu kemana?"
"Kemana lagi, kalo nggak dibawa sahabat kakak yang satu itu," kesal Reyna.
"Gimana bisa? Bukannya kemarin kamu membawanya pulang?"
"Udahlah, pokoknya aku nggak bisa bawa dokumen kakak ke kantor. Kalo mau? Ya, ambil sendiri!"
"Nggak mungkin lah Rey, habis ini kakak ada rapat penting. Masa' harus pulang lagi?"
"Lah emang dokumennya nggak dibuat rapat itu juga? Pecuma kan kakak di sana tapi dokumennya nggak ada?"
"Kata siapa buat rapat ini? Dokumen itu buat rapat setelahnya, jadi bawain ya!"
"Ya... kalo gitu setelah rapat itu kakak pulang sebentar ambil dokumennya! Gampang kan?" Saran Reyna.
"Kalo emang bisa gitu, kakak nggak akan nyuruh kamu Rey. Masalahnya, setelah rapat ini langsung rapat lagi dan dokumen itu benar-benar diperlukan. Jadi please, bantuin kakak kali ini ya!"
"Emm... gimana ya? Imbalannya apa dulu, kalo aku bantuin kakak?" kata Reyna dengan seringaian.
"Jadi kamu baru mau bantuin kakak, kalo ada imbalannya gitu?" sergah Jason.
"Kalo nggak mau? Yaudah, kakak ambil sendiri aja!"
"Oke, kamu mau apa?" kata Jason membuat Reyna kegirangan. Kapan lagi bisa memeras kakaknya yang satu ini?
Ya, memang selama ini Jason hampir tidak pernah menolak permintaannya dan ini adalah hal baru bagi Reyna, pasti akan sangat menyenangkan mengerjai kakaknya.
"Emm... apa ya? Nanti Rey pikir-pikir dulu deh. Tapi beneran kan kakak akan menuruti semua permintaanku?"
"Iya, kakak janji. Lagian kapan sih kakak nggak nurutin pemintaanmu? Tapi cepet ya, bawa dokumennya!"
"Beres," kata Reyna lalu menutup sambungan.
Setelah ganti baju, Reyna menuju kamar Jason untuk mengambil dokumen yang dimaksud dan pergi ke kantor menggunakan taksi.
***
Reyna memasuki perusahaan tempat kakaknya bekerja, yang tak lain adalah perusahaan daddy mereka. Reyna sempat beberapa kali ke sini bersama Sofia untuk menemui James.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...