Hulaaaa... author bakal kasih tahu kalian jawaban yang sebenarnya dan pasti dari tebak-tebakan kemarin. Tapi nanti ya!!! Sebelum itu....
Happy reading guys....***
Selesai makan malam, Ziovan dan Reyna berkumpul dengan anggota keluarga di ruang keluarga. James dan Sofia yang tadi ikut kemari setelah mengantar keluarga Nathan ke bandara juga masih tinggal.Dan ternyata acara itu dimaksudkan untuk memberikan hadiah pernikahan kepada Ziovan dan Reyna dari anggota keluarga juga kerabat yang sengaja dititipkan.
Banyak hadiah yang mereka dapatkan, meski Reyna tak nyaman tapi dia berusaha menerimanya dengan senyuman. Tak enak jika harus menolaknya saat mereka memberinya dengan penuh kasih sayang.
Mulai dari perhiasan, sepatu, gaun, tas untuk Reyna yang semuanya begitu 'wahh' sampai dasi, jam tangan, sepatu dari brand ternama bahkan saham untuk Ziovan.
Dan untuk mereka berdua, setelah melalui banyak pertimbangan, sebuah kapal pesiar akhirnya disewa khusus untuk honeymoon mereka. Karena pasti akan terasa konyol jika menyewa private jet sedang Ziovan punya beberapa macam jet pribadi yang siap digunakan.
Terakhir, hadiah yang paling 'wahh' dan sempat bikin Reyna melongok adalah hadiah dari mertuanya. Tidak tanggung-tanggung, sebuah pulau pribadi dengan harga fantastis telah dibeli Thomas dan Melly atas nama Ziovan dan Reyna.
Setelah mengantar James dan Sofia yang akan pulang ke depan pintu, Ziovan dan Reyna kembali ke kamar dengan berbagai hadiah yang dibawa oleh 2 maid. Karena Ziovan bersikeras tidak membiarkan Reyna untuk membawa satupun dari mereka.
Dengan hadiah yang hampir memenuhi tempat tidur dan hanya menyisakan tempat di bagian bawah, Reyna menjatuhkan dirinya di sana. Reyna menghela napas berat dan menatap langit-langit kamar. "Haruskah kita mendapatkan semua hadiah ini?"
Ziovan yang tengah menyimpan beberapa hadiah ke dalam lemari menghentikan kesibukkannya dan menghampiri Reyna. Berjongkok di samping kaki tempat tidur dimana Reyna berbaring dan mengelus pelan rambut gadis itu.
"Aku tahu kau tidak menyukainya. Tapi apakah benar menolaknya saat mereka memberikannya dengan penuh kasih sayang?"
Reyna menoleh ke arah Ziovan dan menggeleng. "Tidak. Aku juga tidak berniat menolaknya karena tahu itu. Hanya saja...."
"Hanya saja... apa?"
"Hanya saja, apa seperti ini resiko yang harus diterima seorang gadis saat menikah denganmu?" kata Reyna jujur, dia tak habis pikir hanya untuk hadiah pernikahan mereka mendapatkan semua itu.
Ziovan tersenyum geli mendengar itu. "Ya, kurasa memang itu resikonya."
"Dan karena kau sudah bersedia menjadi istriku, bahkan sekarang sudah jadi istriku maka kau harus bisa menerima resikonya."
"Mengerti?!" tegas Ziovan dengan nada mengancam. Tapi dengan sorot mata penuh humornya malah membuat Reyna tersenyum geli lalu mengangguk, hingga Ziovan ikut tersenyum geli.
Masih mengelus sayang rambut Reyna, Ziovan teringat sesuatu yang membuat senyumnya berhenti. "Apa hadiah yang kau mau, yang belum ada di sini?"
Pertanyaan Ziovan menghentikan senyuman geli Reyna dan memutar mata malas. "Oh... tidak dan jangan lagi ada hadiah tambahan!"
"Tidak, aku tidak mau apapun lagi." Lanjut Reyna saat Ziovan masih menatapnya, menanti jawaban.
"Tapi aku belum memberimu hadiah pernikahan."
"Gelang ini?" sanggah Reyna dengan menunjukkan gelang pemberian Ziovan di pergelangan tangannya.
Ziovan tersenyum lembut dan mengacak pelan rambut Reyna dengan sayang. "Itu permintaan maafku dan bukan hadiah pernikahan untukmu, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...