Chapter 36 - Membangunkan-nya

4.3K 266 34
                                    

Happy reading guys....

***
Jam baru menunjukkan pukul 4 pagi saat Ziovan menyelinap masuk kamar Reyna dan duduk di samping Reyna yang sedang tidur.

"Rey... bangun!! Kamu masih harus belajar lagi, kan?" Ziovan mengguncang pelan bahu Reyna, tapi tidak ada respon.

Ziovan mencondongkan tubuhnya, barangkali tadi Reyna tidak mendengarnya. "Rey... bangun!!!" katanya, kali ini sambil menepuk pipi Reyna pelan.

Bukannya bangun, Reyna malah tanpa sadar bergerak dan mengalungkan satu tangannya di leher Ziovan. Refleks Ziovan menahan tubuhnya dengan tangan agar tidak menimpa Reyna.

Ziovan coba melepaskan tangan Reyna dari lehernya dengan tangannya yang bebas. Tapi tanpa sadar Reyna malah menariknya mendekat hingga Ziovan langsung meletakkan tangannya tadi untuk menopang tubuhnya.

Jadilah sekarang kedua tangan Ziovan dia gunakan untuk menopang tubuhnya.

Astaga, dengan posisi seperti ini dan dengan jarak wajah yang begitu dekat. Pasti saat Reyna bangun nanti, dia akan salah paham.

"Rey... bangun!"

"Reyna... bangun!" kata Ziovan dengan suara yang lebih keras.

Reyna akhirnya membuka mata dan menemukan wajah Ziovan tepat di depannya.

Ahh... itu pasti mimpi. Reyna menutup matanya lagi dan menganggap itu hanya mimpi, sampai....

"Rey!" panggil Ziovan hingga Reyna membuka mata dan menyadari kalo itu bukanlah mimpi.

"Arrrghh... Mmmmppphhh," teriak Reyna yang langsung dibungkam Ziovan, membuat mata Reyna melotot.

"Kau berencana membangunkan semua orang dengan teriak seperti itu?"

"Emmmhhh...." gumam Reyna sambil menggelengkan kepala, meminta Ziovan menyingkirkan tangan dari mulutnya.

"Maaf," kata Ziovan lalu menyingkirkan tangannya.

"Ngapain kamu di sini?"

"Membangunkanmu. Kamu harus belajar lagi kan sebelum ke kampus?"

"Tapi tidak harus dengan jarak sedekat ini kan? Kamu masih bisa bangunin aku meskipun dari__"

"Hey... memangnya siapa yang membuat semua ini terjadi? Aku?" tanya Ziovan sambil melirik tangan Reyna yang masih di lehernya.

"Astaga!" Cepat-cepat Reyna menarik tangannya. "Maaf," katanya dan bergegas bangun.

Tapi itu malah membuat kepalanya berbenturan dengan Ziovan yang belum beranjak dari posisinya tadi.

"Auwwhhh...." keluh mereka bersamaan sambil mengusap kepala masing-masing.

"Maaf... jam berapa ini?" kata Reyna lalu mencari keberadaan ponselnya yang entah dimana.

"Jam 4 pagi," jawab Ziovan hingga Reyna menoleh kilat.

"Baru jam 4 pagi dan kamu sudah membangunkanku?" sergah Reyna.

"Apa masalahnya? Lebih pagi lebih baik, bukan? Jadi kamu bisa belajar lebih lama sebelum ke kampus."

***
Reyna duduk di depan meja belajar dengan Ziovan yang menemaninya dan duduk di pinggiran meja belajar, ikut membaca buku catatan gadis itu.

Beberapa kali kepala Reyna hampir terantuk meja dikarenakan masih sangat mengantuk. Tapi mau bagaimana lagi? Orang di sampingnya ini tidak membiarkannya tidur lagi bahkan hanya untuk 10 menit saja.

Reyna menyanggah kepalanya dengan satu tangan dan mencoba kembali fokus membaca buku.

Ziovan yang telah selesai membaca buku catatan Reyna akhirnya mengalihkan pandangannya pada Reyna yang masih menyanggah kepala dengan satu tangan.

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang