Berharap kalian menyukainya...
Happy reading guys...***
Seperti yang pernah Reyna jelaskan, kue pengantinnya terdiri dari 4 tingkat yang sewarna gaunnya. Memiliki detail yang cantik dan elegan dengan konsep pita yang membentang di bagian depan.Berdiri di samping Ziovan, Reyna bersiap memotong kue pernikahan mereka dengan dikelilingi keluarga dan para tamu.
"Jadi, kenapa kau begitu tidak ingin jika aku tahu hal itu?" tanya Ziovan.
Pura-pura tak mendengar, Reyna fokus memotong kue pernikahan bersama Ziovan.
"Apa kau takut aku akan memarahimu seperti kata Nathan tadi?" kata Ziovan bersamaan dengan terpotongnya kue itu yang disambut tepuk tangan semua orang.
Sedangkan Reyna langsung menoleh ke arah Ziovan dengan tidak percaya. "Takut? Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu, jika kenyataannya sejauh ini kau belum pernah sekalipun memarahiku?" katanya santai lalu mengambil sepotong kue.
"Jadi, apa itu artinya ucapan mbak Luna yang benar? Kalo kau ingin menjaga perasaanku?" Ziovan tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
Berbalik menghadap Ziovan dengan senyuman yang seolah dipaksakan. "Kau serius mengatakannya? Itu kulakukan hanya karena tahu kau tidak suka saat aku dekat dengan pria lain," kata Reyna sambil menyuapkan kue itu pada Ziovan yang disambut tepuk tangan semua orang.
"Bukankah itu kata lain dari yang kukatakan tadi, sayang?" kata Ziovan dan mengambil alih kue di tangan Reyna. "Entah itu karena kau tahu aku tidak menyukainya dan secara tak langsung telah menjaga perasaaanku dengan itu,"
"Ataupun kau takut aku akan memarahimu kalo mengetahuinya, itu semua sama-sama mengarah pada kenyataan jika kau peduli padaku," kata Ziovan dengan senyuman dan menyuapkan potongan kue itu pada Reyna.
Tepuk tangan kembali dihadirkan setelah itu. Tapi tak ada yang sadar jika kini Reyna harus berusaha keras menelan kue itu saat menyadari kebenaran ucapan Ziovan. Lalu kenapa ia seolah terus menyangkalnya?
Selesai memberikan senyuman pada semua orang, Ziovan beralih pada Reyna yang hanya diam seolah memikirkan sesuatu. "Aku benar kan, sayang?" tanyanya hingga Reyna melihatnya.
Baru saja Reyna akan bicara tapi urung karena kedatangan para sepupu mereka. "Potong kue sudah selesai dan sekarang mari kita berdansa!" kata Cristy antusias.
"Ehh... tunggu! Tapi kita belum menentukan pasangan dansa masing-masing tadi," kata Ziovan saat mereka akan menuju lantai dansa.
"Kami sudah memutuskannya. Bahkan untukmu juga, Van," jelas Nensy.
"Dengan siapa?" Kejar Ziovan.
"Kau akan tahu nanti," jawab Nensy penuh rahasia dan menyusul yang lain menuju lantai dansa.
Ziovan lantas melihat Reyna, seolah meminta pendapat siapa kiranya yang akan berdansa dengannya. Tapi gadis itu hanya mengedikkan bahunya, tidak tahu.
***
Mereka sungguh mematuhi peraturan awal yang telah disepakati, bahwa tidak ada di antara mereka yang berdansa dengan pasangannya.Berdiri berhadapan dengan pasangan berbeda, mereka membentuk sebuah barisan. Di paling ujung ada Cristy dengan Andre, Lana dengan Jason, Luna dengan Nathan, Reyna dengan Louis, Regina dengan Daniel, Sandra dengan Devan dan Nensy dengan Ziovan.
"Ahhh... jadi ini pasanganku," kata Ziovan dengan nada seolah tak senang.
"Hey... kenapa kau seperti tidak senang begitu? Kapan lagi kau bisa berdansa dengan mbakmu ini," balas Nensy.
"Baiklah, tidak apa. Aku akan membuat mbakku ini kewalahan saat berdansa denganku," kata Ziovan berniat mengejek tapi reaksi Nensy sangat tidak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...