Happy reading guys...
***
Seperti biasa, pagi ini Ziovan juga mengantar Reyna ke kampus. Tak ada yang berubah dari itu, selain suasana di mobil yang biasa diisi perdebatan mereka atau usaha Ziovan yang menggoda Reyna. Kini semua itu pergi entah kemana, yang mereka lakukan hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.Ziovan yang belum siap mendengar keputusan Reyna, membuatnya enggan bicara dan menanyakan hal itu. Sedangkan Reyna, dia belum siap jika Ziovan bertanya tentang keputusannya. Karena Reyna sendiri belum tahu keputusan apa yang akan dia ambil dan itu membuatnya pilih tetap diam.
Reyna sedang membuka sabuk pengamannya saat Ziovan memanggilnya membuatnya berhenti.
Aku harus jawab apa jika dia mempertanyakan keputusanku sekarang?
Reyna kembali sibuk membuka sabuk pengamannya, pura-pura tak mendengar panggilan Ziovan tadi. Tapi sampai beberapa saat sabuk pengaman itu belum juga terbuka hingga Ziovan mengulurkan tangannya membantu Reyna.
"Terima kasih," kata Reyna singkat. Dia hendak keluar tapi Ziovan langsung menahan tangannya.
"Aku ingin bicara," kata Ziovan kemudian.
"Bicara apa?" tanya Reyna tanpa menoleh. Tuhan, jangan sekarang! Aku harus jawab apa nanti?
Sampai beberapa saat, Ziovan tak kunjung bicara dan Reyna juga tidak berusaha menanyakan kembali apa yang ingin dibicarakan Ziovan.
"Aku tidak tahu, apa hari ini adalah hari terakhirku bisa bertemu denganmu sebelum pernikahan atau justru hari terakhirku memiliki sebuah alasan untuk bisa bertemu denganmu," kata Ziovan akhirnya.
Apa dia benar-benar ingin menanyakan keputusanku sekarang, hingga bicara seperti itu?
Reyna hanya diam saja, menunggu kelanjutan ucapan Ziovan.
"Untuk itu, bisakah nanti malam kamu menemaniku pergi?" lanjut Ziovan.
Reyna bernapas lega, setidaknya Ziovan tidak menanyakan keputusannya sekarang. "Kemana?" tanyanya, kali ini dengan melihat Ziovan.
"Ada temanku yang akan mengadakan pesta nanti malam. Jadi, bisakah kamu menemaniku pergi ke sana?" tanya Ziovan, berharap Reyna mau menemaninya.
"Apa dress code pestanya?"
"Semi formal. Apa ka__"
"Baiklah, jemput aku nanti malam!" kata Reyna lalu keluar dan berlari kecil menuju gedung fakultasnya.
Sedangkan di mobil, Ziovan kegirangan karena rencana mengajak gadisnya itu telah berhasil dan membuktikan bahwa ketakutannya tentang Reyna akan menolak ajakannya beberapa waktu lalu, tidaklah beralasan.
***
Jam menunjukkan pukul 7 malam saat Ziovan sampai di rumah Reyna. Sambil menunggu Reyna yang masih bersiap, dia mengobrol dengan James dan Sofia juga Jason di ruang tamu.Mereka belum tahu apa yang sedang terjadi, ya kecuali Jason pastinya. Entah bagaimana reaksi mereka jika Reyna benar-benar memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka nanti.
Di tengah obrolannya dengan camer tentang bagaimana dia dan Reyna setelah menikah nanti, Ziovan sempat bertukar pandang dengan Jason. Jason memberikan tanda bahwa semua akan baik-baik saja.
Entah kemana kekhawatiran Ziovan pergi saat ia melihat Reyna turun dan menghampiri mereka. Gadis itu terlihat cantik dengan gaun warna cream tanpa penyangga yang sedikit mengembang di atas lutut.
Sofia yang menyadari kehadiran Reyna lalu menghampiri anaknya. "Waahh... anak mom cantik sekali malam ini," katanya lalu memeluk Reyna.
"Makasih, mom." Reyna balas memeluk Sofia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...