Happy reading guys....
***
"Rey, ini Niken," kata Ziovan saat mereka sampai di depan Niken."Niken Adams," kata Niken sambil mengulurkan tangannya.
Reyna tak langsung menjabat tangan Niken sampai sentuhan Ziovan di pinggangnya membuatnya menoleh. Ziovan mengarahkan pandangan pada tangan Niken, mengisyaratkan Reyna untuk menjabatnya.
Enggan, Reyna sungguh enggan berkenalan dengan orang yang telah membuat suasana hatinya jadi seburuk ini. Tapi akhirnya, Reyna memberikan tangannya meski dengan ekspresi tak bersahabat.
"Reyna Stephanie Ziovan Russell," kata Reyna dengan penekanan di dua kata terakhirnya.
Ziovan menatap Reyna tak percaya, gadis itu baru saja mengenalkan diri memakai namanya dan nama belakangnya, bukan nama belakang keluarga gadis itu.
Ya, memang itu bukan hal aneh, mengingat Reyna kini istrinya yang berhak penuh atas hal itu. Tapi mengingat Reyna yang bahkan kemarin tak sadar nama belakangnya telah berubah dan gadis itu yang selalu tersipu karena sebutan barunya itu, bagaimana mungkin seseorang bisa menduga hal ini, termasuk dirinya.
Reyna merasa panas saat melihat pandangan Niken hanya tertuju pada Ziovan hingga membuatnya kesal dan langsung melepas jabatan tangannya. Meski setelah itupun, Niken masih melihat Ziovan dengan senyuman kecil, membuat Reyna semakin panas dan kesal.
Tak ingin memastikan apa Ziovan juga tengah melihat wanita itu dan membalas senyumnya. Reyna pilih tidak menoleh, tak ingin semakin memperburuk suasana hatinya.
Dan sebagai gantinya, Reyna menahan tangan Ziovan yang melingkari pinggangnya agar kali ini pria itu tak lagi bisa melepasnya hingga mengabaikannya seperti tadi. Lebih dari itu, dia ingin menunjukkan pada wanita yang masih saja menatap Ziovan bahwa pria ini adalah suaminya, miliknya.
Ziovan baru tersadar saat merasakan tangan Reyna di tangannya. Dia pikir Reyna akan menyingkirkannya, mengingat gadis itu tak begitu nyaman dengan itu. Tapi apa yang terjadi di luar dugaan. Reyna mempertahankan tangannya di sana, seolah tak ingin dia melepasnya dari sana.
Apa kecemburuan benar bisa membuatnya sampai seperti ini? Batin Ziovan bertanya-tanya, melihat Reyna sebelum perhatiannya teralihkan karena deheman seseorang.
Beralih pada Niken, wanita itu tengah tersenyum menggoda. Dan Ziovan sangat tahu apa artinya, jelas tak jauh-jauh dari apa yang dikatakan Reyna tadi yang begitu memperjelas statusnya. Meski tanpa gadis itu mengatakannya pun, semua orang di sini pasti tahu Reyna adalah istrinya.
Tapi tidak begitu halnya yang berhasil ditangkap Reyna, gadis itu semakin dibuat panas saat melihat senyuman menggoda Niken pada Ziovan. Dan yang lebih parah, pandangan suaminya kini fokus pada wanita itu.
Kesal dengan sikap pria itu, Reyna menyingkirkan tangan Ziovan begitu saja dari pinggangnya. Bagaimana bisa setelah aku melakukan hal itu, dia masih bisa seperti ini? Keterlaluan!!
Ziovan berusaha menguasai diri dengan berdehem. "Eheemm... Niken ini adalah sekretarisku, teman sekaligus sepupu jauhku," jelas Ziovan.
"Sepupu jauh??" sergah Reyna menoleh kilat ke arah Ziovan yang melihatnya.
"Ya, Rey. Daddy-nya, maksudku om Thomas adalah sepupu ibuku," kata Niken.
Ziovan mengangguk pada Reyna, mengonfirmasi kebenaran itu. Sedangkan Reyna terdiam di tempat, mencerna informasi yang baru diketahuinya.
Astaga... sepupu jauh, jadi wanita itu masih bagian dari keluarga Ziovan? Dan kedekatan mereka yang sempat aku lihat juga dibicarakan oleh para wanita itu, apa itu mungkin kedekatan antara sepupu yang salah diartikan sebagai hal lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...