Chapter 103 - Attempt To Get Sorry

2.3K 110 112
                                    

Happy reading guys...

***
Ziovan dan Jason baru kembali ke penthouse setelah dari toko bunga dan toko gaun, tempat Jason membeli gaun-gaun yang berujung masalah untuk mereka.

Beruntung pihak toko mau menerimanya hingga mereka tak lagi harus memikirkan cara mendapatkan kembali uang Jason.

Flashback

"Ayolah mbak! Terima gaun ini kembali. Gaunnya masih orisinil, belum tersentuh apalagi dicoba." Ziovan berusaha membujuk kedua pegawai toko di depannya sejak beberapa menit lalu.

"Iya, mbak. Kalo emang gaun itu pernah tersentuh dan ternodai keorisinilannya, maka itu hanya karena mbak ini yang tadi menyentuh dan membungkusnya." Tambah Jason dengan menunjuk pegawai toko yang tadi melayaninya.

Kedua pegawai toko itu hanya bisa melongok mendengar ucapan Jason, apalagi pegawai toko yang sempat ditunjuk Jason sampai membelalakkan matanya.

"Bego!! Ngomong yang bener kenapa?" Kesal Ziovan menoyor kepala Jason. Ternodai, apa-apaan itu? Lebay banget udah kayak anak alay.

"Lah emang iya, mbak ini yang tadi ngebungkus gaun-gaun itu dan belum ada yang menyentuhnya setelah itu. Lihat aja gaunnya yang masih terbungkus rapi!" bantah Jason membela diri.

"Iya, gue tahu. Tapi ya nggak gitu juga lo ngomongnya."

"Mas-mas, maaf sekali lagi. Kami tidak bisa menerima kembali gaun yang sudah dibeli. Apalagi itu sudah keluar dari toko kami," kata pegawai toko, mengalihkan perhatian Ziovan dan Jason dari perdebatan kecil mereka.

"Dan itu sudah menjadi ketentuan toko kami dari awal. Meski gaun-gaun tersebut belum dicoba sekalipun. Kami tidak bisa menerimanya, maaf." Tambah pegawai yang satunya.

Ziovan hendak membujuk mereka lagi. Tapi Jason sudah menariknya menjauh. "Apaan sih, Jas?" tanya Ziovan dan Jason lalu membisikannya sesuatu.

"Ogah. Lo aja, gue nggak," jawab Ziovan langsung setelah Jason mengajaknya membujuk kedua pegawai toko itu dengan cara merayu.

"Lo mau mereka nerima gaun ini kan? Ya itu caranya, siapa tahu aja berhasil."

"Kenapa nggak lo aja sendiri?" bantah Ziovan benar-benar ogah melakukannya.

"Hey, bung! Harus ada kerja sama di antara kita kalo mau berhasil," balas Jason membuat Ziovan terdiam, mempertimbangkan hal itu.

"Tapi lo yakin mereka bakal luluh? Lo pikir aja, Jas. Kita di sini untuk apa?" kata Ziovan akhirnya.

"Balikin gaun pengantin," jawab Jason enteng.

"Nah itu, gaun pengantin. Berarti di antara kita akan ada yang menikah kan makanya beli gaun itu."

"Terus apa lo masih yakin mereka bakal luluh dengan kenyataan itu?" Lanjut Ziovan.

"Yah kita bilang aja kalo itu buat sepupu, kakak, adik, tante, atau jika perlu grandma gitu?" kata Jason asal lalu kembali menghampiri dua pegawai toko tadi.

"Ya... ya... ya... terserah lo," balas Ziovan dan mengikuti Jason.

"Mbak, ayolah mbak! Ini kami siapin untuk tante kami dan dia__" kata Jason memulai.

"Tante?" sela dua pegawai toko itu bersamaan, tak mampu menutupi rasa terkejut mereka. Begitu halnya Ziovan.

"Tante kalian, maksudnya?" Lanjut salah satu dari mereka.

"Ya, tante kami. We know lah, gadis berumur," kata Jason dengan memelankan suaranya pada dua kata terakhir. "Dia belum menikah sampai keponakannya udah segede ini yang bahkan udah siap untuk menikah."

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang