Berharap kalian menyukainya..
Happy reading guys....***
Selesai menerbangkan lampion, Ziovan dan Reyna kembali ke tempat pesta. Hanya ada mereka dan para sepupu di sana, setelah semua tamu pulang. Para orang tua berkumpul di dalam mansion dan para maid sibuk membereskan sisa-sisa pesta.Duduk bersama para sepupu di lantai bermotif papan catur, setelah menyingkirkan kursi dan meja. Mereka duduk melingkar dengan sebuah botol di tengah, berniat melakukan permainan truth or dare. Reyna duduk di samping Sandra dan Regina, sedangkan Ziovan duduk berseberangan dengan gadis itu di antara Jason dan Louis.
"Kalian semua tahu peraturannya, kan?" tanya Nathan yang dibalas anggukan oleh semua.
Nathan mulai memutar botol dan semua tengah menunggu botol itu berhenti dan pada siapa ujung botol itu akan menunjuk nantinya. "Kak, truth or dare?" tanyanya pada Andre yang ditunjuk oleh ujung botol.
"Truth."
"Oke, hal paling konyol apa yang pernah kakak lakukan?"
"Emmm... pernah dulu aku menjahili Reyna dengan membawanya ke rumah sakit hantu saat kami di taman hiburan. Waktu itu Reyna masih 5 atau 6 tahun dan dia tidak tahu apa itu rumah sakit hantu, jadi dia ikut saja saat aku membawanya ke sana," kata Andre memulai.
"Niatnya sih mau bikin dia takut agar dia memelukku. Ya, karena jujur saja waktu itu aku iri dengan Daniel yang selalu mendapatkan pelukan Reyna. Saat dia senang, menangis ataupun takut pasti selalu Daniel yang dituju pertama kali. Bener nggak, Jas?"
"Yups... kadang aku juga iri dengan kak Daniel karena itu," kata Jason membenarkan.
"Dan itu masih berlanjut sampai sekarang, Jas." Tambah Luna, tahu benar kelakuan para sepupu ini saat menyangkut adik perempuan satu-satunya mereka, Reyna.
"Jangan-jangan kalian juga akan iri nanti dengan Ziovan yang selalu bersama Reyna?" selidik Nensy menatap Andre dan Jason bergantian.
"Nggak lah mbak, itu hal yang berbeda," balas Jason.
"Ya, ini hanya antara kami para sepupu dan Reyna. Lain ceritanya dengan hubungan Ziovan dan Reyna." Tambah Andre.
"Jadi apa yang terjadi selanjutnya, kak?" tanya Ziovan penasaran.
"Awalnya semua baik-baik saja saat kami masuk. Dan Reyna, dia memegang tanganku karena di dalam lumayan gelap. Sampai akhirnya hantunya muncul tiba-tiba di depan kami yang mengejutkanku, refleks aku melepas tangan Reyna dan meninggalkannya di dalam karena ketakutan."
"Kau meninggalkan Reyna di dalam sendirian, Ndre?" tanya Devan tak menyangka.
"Ya, karena waktu itu dia hanya diam dan melihat hantu itu saat aku menariknya pergi."
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Cristy.
"Andre datang pada kami dan menangis di pelukan orang tuanya," kata Daniel.
"Dan saat mom bertanya dimana Reyna, dia masih saja menangis," jelas Nathan.
"Kau menangis, mas?" tanya Luna tak menyangka.
"Ya, karena aku masih 12 tahun waktu itu," kata Andre membela diri dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Semua orang sibuk mencari Reyna ke semua tempat karena aku masih belum mengatakan dimana dia."
"Sampai akhirnya aku mendengar Reyna memanggilku. Dan saat aku menoleh, aku menemukannya di gendongan seseorang yang menjadi hantu. Karena takut, aku menangis dan langsung berlari menuju mom dan dad," kata Daniel.
"Dan sialnya seseorang yang menjadi hantu itu mengikuti kak Daniel. Melihat Reyna, om Sam langsung memanggil kami semua." Kini giliran Jason yang bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...