Chapter 14 - Bikin Emosi

6.3K 340 41
                                    

Maaf masih banyak typo..
Happy reading guys....

***

ZIOVAN POV

Aku baru turun setelah mandi saat dad pulang dari kantor. Dan seperti biasa, mom langsung menyambutnya dengan pelukan hangat yang dibalas dad dengan kecupan di kening.

Pemandangan yang biasa kulihat sampai membuatku bosan. Aku mengalihkan pandangan pada gadisku yang duduk di sofa, sedang menikmati pemandangan penuh cinta antara dad dan mom di depannya.

"Kapan-kapan kita bisa coba seperti itu," bisikku di telinganya yang membuatnya langsung menoleh hingga hanya menyisahkan sedikit jarak di antara kami.

"Tapi dengan syarat kamu harus memberikan pelukan hangat dulu," kataku menggodanya.

"MIMPI!" katanya penuh penekanan yang membuatku tertawa.

"Oh, ada Rey di sini. Kapan datang, sayang?" tanya dad yang mengagetkan kami.

Aku lalu menegakkan badanku dan dia langsung menoleh ke arah dad dan mom.

"Ehh... tadi om. Abis beli cincin, langsung ke sini," katanya gugup.

Ehh... kenapa dia jadi gugup? Aku melihat dad dan mom sedang menahan senyum karenanya.

"Kamu jangan pulang dulu, nanti kita dinner bersama. Om tinggal dulu ya, sayang," kata dad yang dibalas anggukan Reyna. Lalu dad mengusap rambutnya sekilas dan melenggang naik menuju kamarnya.

"Tante tinggal dulu ya, Rey?!" kata mom yang kemudian menyusul dad ke atas. Dan sekarang tinggallah hanya kami berdua di ruang tamu.

"Kamu kenapa?" tanyaku saat duduk di sebelahnya.

"Apa?" tanyanya bingung.

"Kenapa pipimu memerah?" Refleks dia menyentuh kedua pipinya.

"Enggak, mana ada. Biasa aja kok," elaknya.

"Benarkah?" kataku sambil mendekatkan wajahku ke arahnya untuk menggodanya.

(Anggap saja itu di dalam ruangan dan duduk di sofa ya hhh soalnya author bingung cari gambar yang pas tapi nggak ketemu, ehh ketemunya ini jadi ya pajang aja)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja itu di dalam ruangan dan duduk di sofa ya hhh soalnya author bingung cari gambar yang pas tapi nggak ketemu, ehh ketemunya ini jadi ya pajang aja)

"Ehemm...." Refleks kami menoleh ke belakang, dad dan mom sedang berdiri di tangga terbawah melihat kami. Ahh... kenapa mereka datang di waktu yang tidak tepat?

Aku melihat pipinya yang bertambah merah saja. Apa dia malu?

"Makan malam sudah siap. Yuk kita makan!" kata mom mencairkan suasana.

Selama makan malam, dia hanya diam. Entah apa yang ia pikirkan. Apa mungkin soal tadi? Apa mungkin dia malu saat dad dan mom melihat wajah kami yang begitu dekat tadi?

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang