Berharap kalian menyukainya...
Happy reading guys...***
Reyna berhenti bergerak dan menatap kesal Ziovan. "Ahh... sudahlah, aku tidak ingin lagi berdebat denganmu. Jika kau tidak ingin mengatakannya, ya sudah."Reyna melepaskan diri dari Ziovan dan berbalik hendak pergi. Tapi Ziovan tidak melepaskan Reyna semudah itu. Sebelum gadis itu bisa benar-benar pergi, Ziovan telah melingkarkan tangannya di sekitar perut gadis itu, menariknya mendekat hingga posisi mereka seperti adegan back hug sekarang.
Reyna yang tak menduga hal itu sampai dibuat tertegun dan tidak sadar Ziovan telah menahan kedua tangannya menyilang di depan tubuhnya. Dia baru tersadar saat Ziovan mulai membawanya bergerak mengikuti alunan musik.
"Zio," Reyna berusaha melepaskan diri, tak nyaman dengan posisi mereka apalagi banyak orang di sekitar mereka.
"Kau tahu Rey, apa yang membuat Sandra menghilang waktu itu?" kata Ziovan, refleks Reyna berhenti melepaskan diri. "Apa?"
"Dia pergi hanya selang beberapa hari setelah mengungkapkan perasaannya padaku," kata Ziovan sambil membawa Reyna bergerak bersamanya. Tanpa sadar pembicaraan ini membuat Reyna melupakan kedekatan mereka yang sesaat lalu sempat membuatnya tidak nyaman.
"Jadi, apa dia pergi karena kau tidak bisa membalas perasaannya?" kata Reyna mengambil kesimpulan.
"Ya, dan bukan hanya itu penyebabnya. Saat itu aku juga bilang ada seseorang yang sangat mencintainya dan lebih pantas mendapatkan cintanya daripada aku," jelas Ziovan sambil meletakkan dagunya di pundak Reyna.
Reyna sedikit terkejut dengan hal itu. Tapi dia berusaha mengabaikannya dan mengembalikan perhatiannya pada apa yang sedang mereka bicarakan.
"Kau bilang jika kak Jason mencintainya?" tanya Reyna yang dijawab anggukan pelan Ziovan. Terasa sedikit menggelikan di pundaknya tapi Reyna berusaha mengabaikannya.
"Lalu kenapa mbak Sandra pergi? Apa dia tidak suka kenyataan itu?"
Ziovan lantas mengangkat dagunya dari pundak Reyna. "Bukannya tidak suka. Tapi lebih tepatnya, dia terkejut dan tidak menyangka jika Jason, orang yang sudah dianggapnya sebagai sahabat memiliki perasaan itu padanya."
"Dia tidak bisa menghadapi Jason dan melihatnya dengan cara yang sama lagi setelah tahu hal itu, apalagi dengan kenyataan perasaannya tidak terbalas olehku. Semua itu telah mendorongnya untuk pergi dan menjauh dari kami," jelas Ziovan seperti yang tadi dikatakan Sandra.
"Astaga... jadi tidak hanya kak Jason yang terluka di sini, tapi mbak Sandra juga."
"Pasti saat itu dia benar-benar terpuruk apalagi dengan pergi dari orang-orang yang sangat dia sayangi dan menyembuhkan luka itu sendirian, akan sangat berat untuk bisa melaluinya." Lanjut Reyna.
"Kau benar, sangat berat dan sulit," balas Ziovan dengan tatapan kosong, seolah sedang mengingat sesuatu yang sama seperti yang dialami Sandra.
"Jika kalian tadi bicara tentang ini, lalu kenapa kau tersenyum?" tanya Reyna membuat Ziovan tersadar dan tersenyum kecil.
"Seiring berjalannya waktu semuanya bisa berubah, sayang," kata Ziovan dengan mengeratkan pelukannya.
"Berubah? Berubah seperti apa yang kau maksud sebenarnya? Aku mulai tidak mengerti."
"Perasaannya padaku telah berubah. Dan__"
"Zio, bisakah kau bicara langsung pada intinya saja?" sela Reyna tidak ingin lebih lama lagi bermain teka-teki dengan Ziovan, karena sekarang dia sudah penasaran setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSekuat apapun kamu mencoba menolak takdir maka sekuat itu juga takdir akan mendekat padamu sampai kamu mau menerimanya. "Karena ketertarikan tidak membutuhkan sebuah alasan jika takdir yang bergerak menjalankannya." [Ziovan Albert Russell] "Mimpi ya...