Part 18

3.7K 300 5
                                    

Setelah mereka menunggu sekitar satu jam,akhirnya anggia tiba di bandara soetta.

Anggia menelfon rian agar menemuinya di area parkiran.

"Halo jom,gue udah sampe"
"Dimana nya?" Tanya rian.
"Area parkir terminal 3"
"Oke nggi,lo bawa mobil kan?" Tanya rian lagi.
"Kaga jom,bawa bajai gue. Ya mobil lah. Udah buruan"
"Iya bawel"

Rian langsung membawa barang bawaan miliknya,dan tentunya milik naura. Seketika rian jadi bucin.

"Mas rian,aku aja yang bawa" sahut naura.
"Aku aja" sahut rian.
"Apalagi ? Masalah mau bawa koper aja lo pada berantem?" Sahut ihsan.
"Itu lagian mas rian orang bawaannya udah banyak masih mau bawain koper aku" ujar naura.

Ihsan menarik koper milik naura yang dibawa rian.

"Biar gue aja yang bawa. Koper lo segede gaban gitu sok sokan mau bawain punya naura" sahut ihsan.

Gapapa ihsan yang bawa,asal bukan rian. Batin naura sambil tertawa kecil.

Mereka tiba didepan mobil milik anggia. Lalu memasuki koper ke bagasi nya.

Baru saja anggia ingin memasuki tempat menyetir,rian menahannya.

"Biar gue aja" sahut rian.
"Eh serius jom? Tapi gue masih tetep dapet baju prancis lo kan?" Tanya anggia dan diangguki oleh rian.

Ihsan dan naura berada di kursi belakang,namun anggia menyuruhnya supaya ia didepan menemani rian. Awalnya naura menolak namun karna paksaan dari anggia,naura akhirnya menurutinya.

Kini mereka sudah berada di tol,jalanan pada malam hari terlihat sepi. Anggia dan ihsan sudah terlelap dialam bawah sadarnya. Sedangkan naura harus menemani rian menyetir.

"Kalo kamu ngantuk tidur aja nau" sahut rian dengan tatapan yang masih fokus kedepan.
"Nggak ah,kasian mas rian melek sendirian" ujar naura.
"Gapapa nau,aku tau kamu ngantuk. Nanti kalo udah sampe aku bangunin" ujar rian. Naura menggeleng ia tak mau meninggalkan rian sendirian dalam keadaan menyetir.

Tak ada pembicaraan lagi setelah obrolan naura dan rian. Tak ada lawakan terlontar dari mulut ihsan dan anggia. Didalam mobil ini terdengar sepi,hanya ada lagu lagu milik anggia yang membuat agar tak terlalu sepi.

Sekitar 35 menit kini naura telah sampai dirumahnya. Rian membantunya untuk menurunkan barang-barang milik naura.

"Masuk dulu nggak mas?" Tanya nya pada rian.
"Gak usah, udah kemaleman gak enak sama tetangga. salam aja buat mama sama papa kamu" ujar rian.

Ihsan menyelonong masuk kerumah naura yang memang sudah ia anggap seperti rumahnya. Naura yang melihat pasti tahu kemana tujuan ihsan. Apalagi kalau bukan kulkas dan mencari makanan?

"Loh san,ko malah masuk? Ayo cepet pulang" sahut anggia.
"Paling lagi ngambil cemilan ka" sahut naura.
"Dih gile tuh anak gak dimana mana demennya jadi tikus dapur" ujar anggia dan membuat naura dan rian tertawa.

Benar saja,ihsan keluar sambil membawa beberapa cemilan milik naura serta bakwan goreng yang berada dimulutnya.

"Ayok puang,ue tadi nyai oltu naua dah pada tidu" ujar ihsan sambil mengunyah bakwannya.
"Lo bawa atu doang san bakwannya?" Tanya anggia.
Ihsan menelan sisa bakwannya "iya,orang tinggal satu. Lo mau nggi? Gue muntahin lagi nih"
"Kurangajar lo" ujar anggia.

Mereka tertawa pelan.

"Yaudah nau aa pulang ya? Salam buat mama papa,besok besok aa jemput atau rian yang jemput buat ke pelatnas" ujar ihsan.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang