Part 113

2.3K 271 43
                                    

Sudah 2 minggu, Rian menjalani hubungannya dengan Nadiya. Rian sama sekali tak mempunyai perasaan lebih terhadap Nadiya. Perasaan nya untuk Nadiya hanyalah masa lalu, masa depannya hanya ia tanam untuk Naura.

2 minggu juga Rian masih tak tahu dimana Naura, ia sudah mencoba mencari Naura kerumahnya namun rumah Naura selalu sepi tak berpenghuni.

Rian pun sudah mencoba menanyakan kepada Ihsan selalu kakaknya, namun Ihsan tak menjawab. Ihsan selalu mengelak dan menyembunyikan keberadaan Naura.

Rian benar benar merindukan Naura, gadis nya. Naura yang bawel, Naura yang sederhana, dan Naura si pemilik senyum terindah bagi Rian.

"Kamu dimana sih Nau" Gumam Rian pada dirinya sendiri.

Rian berjalan kaki menelusuri Pelatnas, entah ia ingin kemana. Niatnya hanya ingin mencari angin, tapi jika mengingat tentang Naura lagi lagi ia harus merindukannya.

Ia tidak bisa lepas dari bayang bayang Naura. Dimana Naura yang dulu selalu bersamanya, Naura yang selalu mendukung Rian bahkan sampai ke Negeri orang.

Setiap malam, disetiap sujudnya, Rian selalu menyempatkan dirinya untuk mendoakan Naura agar selalu sehat dan dilindungi oleh Allah, tentunya berdoa agar Naura cepat kembali kepelukannya. Hanya itu yang bisa Rian lakukan selama ini.

Berbagai cara telah Rian lakukan untuk menghubungi Naura, hasilnya nihil. Naura tak membalas bahkan membaca pun tidak.

Masalahnya dengan Kevin? Masih sama. Belum ada yang ingin mengalah.

Kevin masih dengan emosi nya dan Rian yang gengsi untuk meminta maaf terlebih dahulu. Padahal jika mereka tak gengsi dan egois mungkin mereka sudah baik baik saja.

Seminggu lagi adalah perayaan tahun baru, niat Rian ingin bermalam tahun baru dengan Naura telah hilang. Niatnya memandangi indahnya langit saat perayaan tahun baru telah sirna, Nauranya tidak bersama nya.

Jorji yang melihat Rian selalu terlihat tidak semangat itu sangat iba. Pasalnya, Naura harus paham dan Rian pun begitu.

Jorji masih melihat Rian yang berjalan sendirian dari jendela kamarnya, ia benar benar tidak tega melihat Rian terpuruk.

Ia tahu betul bahwa Rian sangat sayang dengan Naura dan sayangnya itu tulus dari hatinya. Ia tahu alasannya kenapa sekarang Rian bersama Nadiya, ia tahu betul.

Bertahun tahun hidup menjomblo, bertahun tahun hidup tanpa pasangan, dan sampai akhirnya Rian menemukan Naura. Rian tidak salah pilih dan benar benar laki laki paling beruntung. Gimana tidak, menemukan pasangan yang seperti Naura dijaman sekarang tidaklah mudah, Dan Rian mendapatkannya.

Jorji bergegas keluar dari kamarnya untuk menemui Ihsan dan juga yang lainnya.

Ia berlari kecil ke asrama putra, lalu mengetuk pintu kamar Ihsan.

"A icaann" Panggil Jorji dari luar kamarnya.

Seperti biasa, dan dengan kebetulan juga segerombolan teman Ihsan sedang mengumpul dikamarnya.

"Masuk Jorr, ga dikunci" Teriak Ihsan dari dalam.

Jorji langsung masuk dan duduk dihadapan Ihsan yang sedang bermain game di ponselnya itu.

"Gue harus ngomong ini sama lo, terpaksa" Sahut Jorji.

"Ngomong aja" Sahut Ihsan tapi tatapannya masih fokus dengan ponselnya.

"Ini menyangkut adek lo dan juga Jombang" Ujar Jorji lagi.

Ihsan, Jojo , Fajar, Kevin dan Ginting masih fokus dengan ponselnya karena mereka sedang bermain game nya.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang