Adzan subuh berkumandang dari masjid seberang rumah rian,naura terbangun dari tidurnya lalu segera mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh.
Baru saja naura membuka pintu,naura dikejutkan dengan kehadiran rian didepan pintu kamar miliknya.
Rian dalam keadaan basah karena baru selesai ambil wudhu,sungguh laki-laki baru selesai ambil wudhu itu gantengnya kebangetan.
"Eh maaf ya naura aku ganggu,aku mau ambil sarung sama baju kokoh didalam" ujar rian.
"Eh iya mas gapapa,masuk aja" sahut naura.Naura minggir menjauh dari rian,takut naura menyentuh rian karena rian sudah dalam keadaan berwudhu kali ini.
"Mau sholat dimana?" Tanya naura.
"Di masjid,mau ikut?" Tanya nya.Idaman banget dong tolong,pria dihadapan naura ini benar benar pria idaman. Tak hanya ganteng,baik,kalem,berprestasi,sayang sama ibunya, terus ditambah lagi dia rajin ibadahnya.
Naura mengangguk sebagai jawaban,lalu naura segera mengambil wudhu dan mengikuti rian ke masjid.
Rian dan naura berjaga jarak karena mereka sudah wudhu. Setelah sampai mereka memasuki masjid.
Tetangga rian sangat ramah terhadap naura. Banyak yang mengajaknya ngobrol.
"Rian gak salah pilih ya" ujar ibu ibu disebelahnya.
"Iya,cantik" sahut mereka.Naura memberikan senyumannya dengan ibu ibu disampingnya ini.
Qomat berkumandang,dan naura yakin itu suara rian. Liver naura makin gak kuat gengss.
Setelah mereka selesai sholat subuh,rian mengajak naura untuk mengelilingi kampung halamannya. Sebelumnya,mereka berganti pakaian dulu,naura menaruh mukena nya dan rian berganti pakaian dengan celana pendek serta kaos.
Udara pagi hari disini sangat sejuk,berbeda dengan di jakarta yang pagi hari saja sudah dipenuhi asap kendaraan.
"Mas rian gak tinggal disini dari umur berapa?" Tanya naura.
"Hm kayaknya dari umur 12an,lupa sih aku" ujarnya.
"Kangen gak sama suasana disini?" Tanya naura.
"Biasa aja,kan kalo aku libur aku pulang" ujarnya lagi.
Naura hanya mengangguk ngangguk."Aku suka disini" sahut naura.
"Aku kira kamu gak akan suka disini" ujarnya.
"Suka banget malah" sahut naura lagi.Mereka berjalan jalan santai,banyak sekali yang menyapa rian. Tak hanya di kota,dikampung pun ia terkenal. Yaiyalah,sampe atlet luar pun ngenalin dia sampe ngetag-ngetag nama nya di story.
Mereka tak peduli jika ada paparazzi dan membeberkan hubungannya. Itu sudah menjadi resiko bagi mereka berdua. Dibenci,dicaci,atau bahkan dijauhi rian tak perduli. Yang penting dihidupnya masih ada penyemangatnya,yaitu naura dan ibunya.
"Eh iya nau,hari ini aku janjian sama temen ku keluar,kamu ikut ya? Sekalian jalan-jalan" ujar rian.
"Jam berapa mas?" Tanya naura.Rian melihat layar handphone nya, "hmm kira kira jam 9 deh"
Naura mengangguk.
Mereka kembali kerumah rian untuk bersiap siap bertemu dengan teman rian.
Naura sudah selesai mandi,ia mengenakan jaket boomber berwarna hijau army yang dipadukan dengan jeans nya serta sneakersnya.
Sambil menunggu rian yang sedang bersiap-siap,naura membantu ibu nya rian yang sedang didapur memasak makanan untuk sarapan.
"Udah gak usah dibantuin,kamu duduk aja didepan" ujar mama rian.
"Ih jangan tante,aku bantuin ya? Biarpun naura gak jago masak kaya tante" ujarnya.
"Yaudah kalo gitu,potong brokolinya ya nau,bisa kan?"
"Bisa tante"Naura memotong brokoli itu,sepertinya mamanya rian akan memasak capcay.
Rian keluar dari kamar mandi nya,ia hanya mengenakan celana pendek tanpa mengenakan baju apapun,dan rambutnya dibiarkan basah.
Naura memperhatikan rian,sangat tampan. Sampai sampai ia lupa bahwa ia sedang memotong brokoli,pisau itu malah mengenai jari telunjuk naura.
"Eh aduhhh" naura meringis lalu memegangi jarinya.
Rian yang melihat itu langsung menghampiri naura.
"Kenapa nauu?" Tanya nya panik.
Naura menyembunyikan jarinya dibelakang badannya "eh gapapa kok mas rian"
"Boong" ujar rian.
"Engg..."
"Kan kamu tau aku gak suka diboongin" ujarnya lagi.
"Mana tangan kamu aku liat" rian menarik tangan naura.
"Aku lupa bawa baju,makanya ga pake. Maaf gara gara aku sampe bikin tangan kamu ke iris" ujarnya sambil mengelap darah di jari naura.Ketauan dong kalo tadi ngeliatin dia pas ga pake baju gitu,batin naura.
"Eh yaampun naura,udah toh duduk aja didepan biar saya yang lanjutin" ujar mamanya rian.
"Jangan tante,gapapa kok" sahut naura.
"Enggak,udah wangi nanti kalo didapur jadi bau asep,udah sana kedepan sama rian" ujar nya.Naura menuruti permintaan mamanya rian,ini semua gara gara rian. Loh kok?
Yaiyalah,coba dia keluar kamar mandinya pake baju gamis. Kan naura gabakal ngeliatin dia sampe terpesona gitu."Tunggu disini,aku ganti pake baju" ujar rian.
Naura duduk dibangku ruang tamu nya sambil memainkan ponselnya. Hanya untuk berkabar dengan keluarganya jika ia merasa senang berada disini.
Ihsan menelfon naura,naura langsung mengangkat panggilan dari ihsan.
"Halo assalamualaikum nau"
"Waalaikumsalam,kenapa a?"
"Make nanya kenapa,lupa kamu kalo udah sama rian"
Naura terkekeh kecil
"Enggak kok"
"Gimana? Enak?"
"Enak,nyaman banget"
"Nyaman lah ketemu calon mertua"
"Ih aa apaansi"
"Rian mana?"
"Lagi dikamarnya,kenapa? Ada yang mau diomongin? Nanti aku kasi tau mas rian"
"Enggak,nanya doang. Aa juga lagi di bandung ini"
"Oh sama si itu?"
"Ya allah,si itu siapa sih? Sama aja kaya jombang nih"
"Ya abis kmrn aku tanya ga dijawab"
"Eh nau,udah dulu ya. Aa laper mau sarapan"
"Ngalihin lagi kan. Huft yaudah sana"Lalu ihsan memutuskan panggilannya.
Entah siapa wanita yang bersama nya itu,sampe sampe ia enggan memberitahukan kepada adiknya sendiri.
Setelah makanan siap,mereka memakannya lalu bergegas pergi.
"Mah,mbak gabawa mobil ya? Aku pinjem mobilnya ya" sahut rian kepada mamanya.
"Iya pake aja,hati-hati loh, pulangnya jangan malem malem" sahut mamanya.Kini mereka sudah berada di mobil milik kakaknya rian,tak semewah mobil rian. Namun ini juga sudah cukup bagus menurut naura.
Honda jazz milik kakaknya adalah mobil impian naura.
Padahal naura dibelikan yang lebih mewah daripada honda jazz yang naura impikan.
Mobil naura adalah honda cr-z,kalau kalian tahu,itu mobil hanya muat 2 orang. Buat apa coba papanya membelikan naura mobil seperti itu."Mas,kenapa gak naik motor aja?" Tanya naura.
"Panas nau,ntar item" sahutnya.
"Akunya apa kamunya?" Tanya naura lagi.
"Ya kamu lah" jawab rian.
"Gapapa mas rian,kalo naik motor kan enak bisa nyalip nyalip" ujarnya.
"Nanti masuk angin,disini anginnya gede. Aku gamau kamu sakit" ujar rian.Naura hanya bisa menuruti rian,percuma juga berdebat dengannya. Rian selalu mementingan kesehatan naura,padahal seharusnya naura yang memperhatikan kesehatan rian,apalagi bulan depan ia akan tanding di 4 negara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is athlete
Fanfiction"Naura,maafin aku ya" "Maaf buat apa mas rian?" "Segala-galanya" "Aku udah maafin mas rian." "Segampang itu?" "Aku orangnya pemaaf mas" "Aku gak pernah ada loh saat kamu butuh aku" "Tugas kamu gak cuma jagain aku mas,kamu punya tugas yang lebih pen...